TEMPO.CO, Tuban - Pemerintah Kabupaten Tuban menyiapkan Rp 13 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015. Bujet sebesar itu masuk di pos tanggap darurat bencana alam.
Dana tersebut di antaranya untuk pengungsi bencana banjir, puting beliung, dan sejenisnya. Juga untuk biaya logistik, dapur umum, serta warga yang rumahnya rusak akibat bencana.
Menurut Kepala BPBD Tuban, Joko Ludiono, anggaran itu sudah terpakai Rp 1 miliar untuk penanganan bencana banjir bandang di Kecamatan Motong. Masih ada Rp 12 miliar untuk persiapan jika terjadi bencana sepanjang 2015. "Karena awal tahun sudah terjadi bencana," ujarnya kepada Tempo, 2 Januari 2015.
Di Tuban, peta potensi bencana alam cukup besar. Terutama di daerah dataran tinggi, kawasan pegunungan kapur utara, seperti di Kendeng. Di kawasan ini, sebagian besar terjadi bencana banjir bandang akibat hutan rusak. (Baca: Ansor Tuban Kirim Relawan Longsor ke Banjarnegara)
Data BPBD Tuban, ada delapan kecamatan dari 20 kecamatan di Tuban berpotensi terjadi longsor dan banjir bandang. Di antaranya adalah Kecamatan Kerek, Merakurak, Montong, Rengel, Grabagan, Plumpang, Parengan, dan Soko.
Daerah ini, selain terdapat beberapa pegunungan, juga ada dataran tinggi kapur yang sudah dieksploitasi manusia. Lokasi itu rawan jika hujan deras. "Potensi bencana cukup tinggi," tutur Joko Ludiono.
Sementara itu, hujan selama lima jam pada Kamis dinihari, 1 Januari 2015, menyebabkan terjadinya longsor. Akibatnya, tiga rumah ambruk di Desa Klumpit, Kecamatan Soko. Rumah-rumah itu kini tengah dibenahi dan dijadwalkan akan direlokasi.
Tidak ada korban jiwa dalam bencana alam ini. Namun kerugian materiil akibat bencana ini ditaksir lebih dari Rp 100 juta. Penghuni tiga rumah yang ambruk itu tidak ada di rumah saat longsor terjadi.
Banjir bandang dan longsor merupakan bencana ketiga yang terjadi di Kabupaten Tuban dalam satu bulan ini. Terakhir, banjir bandang terjadi di Desa Sumurgung dan Pakel, Kecamatan Montong, dan Desa Temayang Kerek pada Jumat, 26 Desemer 2014. Puluhan rumah terendam air disertai lumpur. Kemudian, banjir bandang melanda kawasan Goa Terus, Montong, pekan keempat Desember 2014, yang mengakibatkan lebih dari 60 rumah terendam banjir dan lumpur.
SUJATMIKO
Berita Terpopuler:
Fakta tentang 15 Korban Air Asia QZ8501
Pilot Air Asia QZ7510 Terendus Pakai Narkoba
Bodi Pesawat Air Asia Sudah Ditemukan?