TEMPO.CO, Malang - Kedatangan jenazah korban AirAsia QZ8501, Kevin Alexander Soetjipto, 22 tahun, di Rumah Persemayaman Gotong-Royong, Malang, Jawa Timur, disambut isak tangis teman dan tetangga, Jumat, 2 Januari 2015. Mereka tak kuasa menahan air mata saat peti jenazah diturunkan. Raut kesedihan tampak dari wajah-wajah mereka.
Jenazah Kevin dibawa ambulans ke Malang dari Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah Jawa Timur setelah diidentifikasi. Iring-iringan jenazah Kevin dikawal petugas. Ambulans milik Dinas Kesehatan Kota Malang membawa jenaza Kevin dari Rumah Sakit Bhayangkara sampai Rumah Persemayaman Gotong-Royong. Dinas Kesehatan juga mempersiapkan tujuh ambulans untuk 36 korban yang berasal dari Malang. (Baca berita terkait: Jenazah Pramugari Air Asia Dibawa ke Palembang)
"Ambulans untuk Kevin disiapkan sampai pemakaman besok," kata Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Malang Nusindrati. Ia bertugas selama pemulangan jenazah ke Malang, termasuk mengantarkan sertifikat kematian.
Rencananya, jenazah Kevin akan dikremasi dan diperabukan di Tempat Pemakaman Sentong, Lawang, Kabupaten Malang, pada 4 Januari 2015, dengan pengawalan polisi. Pengawalan akan diberikan sampai prosesi perabuan. "Petugas siap menjaga dan mengawal jenazah," ujar Kepala Kepolisian Sektor Blimbing Komisaris Agus Guntoro. (Baca: 30 Jasad Korban Air Asia Masih Terpencar-pencar)
Semasa hidup, Kevin dikenal sebagai mahasiswa cerdas. Sebelum meninggal, dia tengah menempuh pendidikan di Monash University, Australia. Kevin pernah menempuh pendidikan di SMP Katolik Santa Maria II dan melanjutkan ke SMA Katolik Santo Albertus, Malang.
Selain Kevin, Rudi Soetjipto (ayah), Lindawati Anggoro (ibu), dan Cindy Clarissa Soetjipto (adik) turut menjadi korban jatuhnya AirAsia QZ8501. Sampai saat ini, mereka belum ditemukan. Karena seluruh keluarga Kevin menjadi korban, tak ada kerabat dekat yang menyambut jenazahnya. (Baca juga: Korban Air Asia QZ8501 Ditemukan Duduk di Kursi)
Suasana rumah duka juga sepi karena tak ada aktivitas. Hanya tampak seorang penjaga rumah bernama Nahrowi yang berjaga sendirian sejak Sabtu pekan lalu. Sejauh ini, belum ada kerabat yang datang ke rumah tersebut. Bahkan tetangga juga belum ada yang berkunjung. "Tak ada keluarga yang ke sini sampai sekarang," tutur Nahrowi.
EKO WIDIANTO
Berita Terpopuler:
Korban AirAsia QZ8501 Ketemu, Masih Ada 10 Misteri
Air Asia Ketemu, Keluarga Penumpang MH370 Cemburu
Pesawat Hilang: RI Lebih Cepat Ketimbang Malaysia
Pertamax, Sekarang Rp 8.800 per Liter
Pertamax Rp 8.800, Berapa Harga Shell dan Total?
Tiga Kejanggalan Musibah Air Asia