TEMPO.CO, Surabaya - Anggota tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Hery Wijayatmoko menjelaskan proses identifikasi korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 jurusan Surabaya-Singapura.
“Ada beberapa tahap yang dilakukan tim DVI di Rumah Sakit Bhayangkara ini,” kata Hery kepada wartawan di posko DVI Rumah Sakit Bhayangkara, Sabtu, 3 Januari 2015. (Baca juga: Delapan Jenazah Tiba di Pangkalan Bun)
Tahapan itu ialah ketika jenazah datang langsung dilakukan pemilahan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Selain itu pemilahan juga dilakukan pada warga negara asing atau warga Indonesia. Pemilihan ini untuk memudahkan pencocokan data antara antemortem dan postmortem. (Baca juga: KRI Banda Aceh Menuju Lokasi Ekor Air Asia)
Setelah dipilah, jenazah dimasukkan ke dalam mobil pendingin. Jumlah mobil pendingin yang disiapkan sekitar 3 mobil yang dapat memuat kurang-lebih 200 jenazah. Ketika tim DVI siap melakukan identifikasi, mayat itu dikeluarkan dari mobil pendingin dan dibawa ke ruang pemeriksaan postmortem. “Di ruang postmortem itu ada sekitar 15 meja yang bisa ditempati jenazah,” kata dia. (Baca juga: Air Asia Ditemukan, Pesawat Rusia Dikirim)
Di ruang postmortem itu dilakukan pendataan yang meliputi lima hal yaitu pemeriksaan medis, pemeriksaan gigi, properti, sidik jari, dan DNA. Hasil data yang diperoleh itu kemudian akan dicocokkan dengan data antemortem yang diberikan oleh pihak keluarga jenazah. “Tak mudah memang mendapatkan data jenazah yang rata-rata sudah rusak, namun karena banyak tim yang membantu akhirnya kami bisa mempercepat proses identifikasi ini,” kata dia.
Hery meminta kepada pihak keluarga untuk memberikan data sebanyak-banyaknya kepada tim DVI, supaya korban cepat teridentifikasi.
Apabila sudah diputuskan, kata dia, maka pihaknya mendatangkan pihak keluarga dan menawarkan apakah jenazah itu mau dikafani atau mau dibagaimanakan. “Hal ini tergantung permintaan keluarga, karena agamanya juga bermacam-macam,” kata dia.
Proses yang terakhir ketika sudah ditemukan identitasnya ialah menyerahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan proses selanjutnya, termasuk dimakamkan.
Pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura dinyatakan hilang kontak di sekitar Tanjung Pandan, Belitung Timur, pada Ahad pagi, 28 Desember 2014. AirAsia QZ8501 membawa 155 penumpang dan tujuh awak.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Berita lain:
Bukti Air Asia QZ8501 Lalai Ini Bikin Jonan Kesal
Rute Air Asia Surabaya ke Singapura Dibekukan
Jenazah Korban Air Asia Ini Tak Disambut Kerabat