TEMPO.CO, Surabaya - Tim DVI Kepolisian Daerah Jawa Timur berharap autopsi bisa dilakukan terhadap jasad pilot pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 yang dinyatakan jatuh di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Bukan hanya pilot, tapi juga kopilot dan beberapa penumpang atau awak. (Baca berita sebelumnya: Tim Rusia Jamin Bisa Angkat Badan Air Asia)
"Autopsi itu akan dilakukan hanya demi kepentingan investigasi," kata Ketua DVI Komisaris Besar Budiyono saat jumpa pers di posko crisis center, Markas Polda Jawa Timur, Sabtu, 3 Januari 2015.
Budiyono menyatakan autopsi dilakukan setelah jenazahnya ditemukan dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur. Proses autopsi tentunya harus sudah mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga. "Paling tidak pilot, kopilot, dan beberapa passenger-nya," kata dia menunjuk kebutuhan minimal autopsi.
Budi Sampurna, dokter ahli forensik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menambahkan, hasil autopsi nanti tidak akan diberitahukan kepada semua pihak termasuk media. "Hanya untuk kepentingan investigasi saja," kata dia.
Sementara itu, tim DVI Polda Jawa Timur hingga saat ini masih terus berupaya mencari anggota keluarga dari kopilot Remy Emmanuel Plesel. Mereka hingga saat ini belum mendapatkan data dan DNA untuk kepentingan identifikasi maupun proses autopsi Remy nanti.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Terpopuler
Geger, Menteri Jonan Damprat Direktur Air Asia
Air Asia QZ8501, Surat BMKG Ini Picu Jonan Marah
Korban Air Asia QZ8501 Ditemukan Duduk di Kursi
Air Asia Berani Tambah Jadwal Tanpa Izin, Kenapa?