TEMPO.CO, Jakarta - Sepekan masa pencarian korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, 30 dari 162 jenazah penumpang berhasil ditemukan. Dari jumlah itu, 21 korban ditemukan oleh awak kapal USS Sampson, yang turut serta membawa helikopter dalam pencarian jenazah.
USS Sampson, yang merupakan kapal perang kelas Destroyer, membawa dua helikopter di atasnya. Helikopter yang dibawa pun helikopter yang biasa digunakan dalam perperangan di laut (Naval Warfare) yaitu SH60 Sea Hawk. (Baca: Ini Teknik Penyelaman untuk Mencari Air Asia)
Dikutip dari situs Angkatan Laut AS navy.mil, helikopter SH60 Sea Hawk ini termasuk dalam kelas Multimission Maritime Helicopter. Helikopter ini memiliki berbagai fungsi dalam operasi-operasi maritim selain perperangan di laut seperti search and rescue serta evakuasi. (Baca: Cari Puing Air Asia, Tim Penyelam Akan Memutari)
Sea Hawk, yang merupakan hasil modifikasi UH60 Black Hawk, memiliki mesin turbo ganda dengan daya jelajah hingga 600 kilometer. Helikopter ini pun memiliki tubuh yang tidak terlalu panjang yaitu hanya 20 m, yang memungkinkannya untuk mendarat di berbagai kelas kapal mulai dari Frigate hingga Destroyer.
Dengan karakteristiknya yang multi fungsi ini, maka tidak mengherankan helikopter produksi tahun 1984 ini digunakan dalam pencarian jenazah AirAsia QZ8501. Pencarian pun terbantu dengan daya jelajah dan kecepatannya yang tinggi, yaitu 180 knot.
ISTMAN MP | US NAVY
Berita Terpopuler:
Geger, Menteri Jonan Damprat Direktur Air Asia
Tiga Kejanggalan Musibah Air Asia
Air Asia QZ8501, Surat BMKG Ini Picu Jonan Marah
Korban Air Asia QZ8501 Ditemukan Duduk di Kursi
Pertamax Rp 8.800, Berapa Harga Shell dan Total?
Pengalaman KSAU Menembus Awan Cumulonimbus