TEMPO.CO, Selat Karimata - Korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 yang dievakuasi di perairan Selat Karimata mendapat perlakuan khusus. Dengan menggunakan perahu karet, tim mengambil jasad di perairan dan dibawa ke atas kapal terdekat. (Baca: Pamer Kendaraan dan Alat Canggih Pencari Air Asia)
Pada Sabtu pagi, 3 Januari 2015, pukul 06.45 WIB, tim evakuasi menemukan satu jenazah. Jenazah itu kemudian diangkat dari perahu karet ke KRI Banda Aceh. Bau menyengat menusuk hidung ketika katrol mengangkat jenazah dalam kantong hitam itu. (Baca: Geger, Menteri Jonan Damprat Direktur Air Asia)
Di KRI Banda Aceh, delapan papan ditata berjajar di anjungan helikopter. Bubuk kopi ditaburkan tebal-tebal di atasnya. Jenazah tadi kemudian diletakkan di atas papan tersebut. Saat jenazah berada di atas papan, cairan mengalir ke luar dari kantong jenazah. Kopi kembali ditabur. (Baca: Korban Air Asia QZ8501 Ditemukan Duduk di Kursi)
Kopi minimal bisa menyamarkan bau," kata Wakil Komandan KRI Banda Aceh Priyo, Sabtu, 3 Januari 2015. Tak hanya kopi, tim evakuasi juga menggunakan masker hijau berlapis untuk menutupi mulut dan hidung. (Baca: Bawa Dokumen Cuaca, Direktur Air Asia: Itu Jadul!)
Ketika wartawan dan relawan menutup mulut dan hidung rapat-rapat untuk menghalau bau, ada beberapa kru KRI Banda Aceh yang sengaja tidak menggunakan masker saat mengevakuasi jenazah. "Biar segera terbiasa," kata Priyo, seorang kru. (Baca: Pengalaman KSAU Menembus Awan Cumulonimbus)
Direktur Eksekutif Disaster Victim Identification (DVI) Markas Besar Kepolisian RI Komisaris Besar Anton Castelani mengatakan wajar jika jasad korban AirAsia QZ8501 mengeluarkan bau tak sedap meski sudah dimasukkan ke dalam kantong. "Pembusukannya sudah tahap lanjutan. Sudah tujuh hari begini pasti semakin parah," ujarnya. (Baca: AirAsia QZ8501, 5 Fakta dan 5 Tanda Tanya)
Pukul 09.30 WIB, tujuh jenazah kembali diantar dari KRI Bung Tomo. Total delapan jenazah di atas KRI Banda Aceh. Kedelapan jenazah akan dibawa dengan dua helikopter menuju Pangkalan Bun untuk diidentifikasi. (Baca juga: Jenazah Korban Air Asia Ini Tak Disambut Kerabat)
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA | PRAGA UTAMA
Topik terhangat:
AirAsia | Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Gobel Jamin Restrukturisasi Utang Pedagang Klewer
Anggota ISIS Beberapa Kali Bocorkan Persembunyian
Minuman Keras Oplosan Tewaskan 3 Warga Bekasi