TEMPO.CO, Jakarta - Penemuan bagian badan pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di sekitar perairan Tanjung Pandan, Belitung, pada 28 Desember 2014, terus bertambah. Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya Henry Bambang Soelistyo mengatakan tim gabungan telah menemukan empat bagian besar badan pesawat nahas itu. (Baca: Geger, Menteri Jonan Damprat Direktur Air Asia)
"Hasil detik ini, kami menemukan empat bagian besar badan pesawat yang dicari," kata Soelistyo di kantornya, Sabtu malam, 3 Januari 2015. Rinciannya adalah bagian pesawat berdimensi 9,4x4,8x0,4 meter ditemukan pada pukul 23.47 WIB, Jumat malam, 2 Januari 2015. (Baca: Isi Lengkap Surat Cinta ke Jonan Usai Damprat AirAsia)
Kedua, tim menemukan tambahan obyek bagian pesawat dengan dimensi 7,2x0,9x0,5 meter pada pukul 5.43 WIB tadi. Ketiga, kapal Geo Survey kembali menemukan obyek berukuran cukup besar, yakni 18x5,4x2,2 meter pada pukul 13.30 WIB. Terakhir, bagian pesawat Airbus A320-200 yang ditemukan berukuran 12,4x0,6x05 meter pada pukul 14.25 WIB. (Baca: Bodi Pesawat Air Asia Sudah Ditemukan?)
Selain bagian badan besar pesawat, tim juga menemukan tiga serpihan yang terdeteksi pesawat CN235 Pati 860 pada posisi pantai Selatan Tanjung Selaka. Kini, puing itu sedang didekati Kapal Polisi Punai. "Keempat obyek ini seluruhnya berada di daerah prioritas pencarian, rata-rata jarak antara satu dengan yang lain cukup dekat," kata Soelistyo. (Baca: Ini Pesan Terakhir Teknisi Air Asia di Blackberry)
Pesawat AirAsia QZ8501 dengan rute Surabaya-Singapura dinyatakan hilang kontak di Sekitar Tanjung Pandan, Belitung Timur, pada Ahad pagi, 28 Desember 2014. AirAsia QZ8501 membawa 155 penumpang dan 7 awak. Hingga kini baru 30 jasad yang ditemukan, dengan 6 di antaranya sudah teridentifikasi. (Baca: Janji Tony Fernandes ke Pramugari Korban Air Asia)
LINDA TRIANITA
Baca Berita Terpopuler
Geger, Menteri Jonan Damprat Direktur Air Asia
Air Asia QZ8501, Surat BMKG Ini Picu Jonan Marah
Korban Air Asia QZ8501 Ditemukan Duduk di Kursi
Air Asia Berani Tambah Jadwal Tanpa Izin, Kenapa?
Pengalaman KSAU Menembus Awan Cumulonimbus