TEMPO.CO, Kumai - Bendera Merah Putih dipasang setengah tiang di sepanjang jalan dari pelabuhan Kumai hingga Desa Kubu, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. "Suasananya mirip seperti 17-an, tapi ini setengah tiang," kata Teddy, warga RT 01 RW 01, Desa Kubu, Kumai, Ahad, 4 Januari 2015.
Ide memasang bendera setengah tiang muncul dari Bupati Kota Waringin Barat, Ujang Iskandar. Ide ini muncul untuk menghormati para korban kecelakaan pesawat AirAsia yang jatuh di Selat Karimata, Ahad, 28 Desember 2014. (Baca: Dua Spekulasi Kecelakaan Air Asia QZ8501)
Setelah ditemukan satu jenazah di Selat Karimata, Pangkalan Bun dijadikan posko pencarian pesawat AirAsia QZ8501. Seluruh kegiatan pencarian dipusatkan di Landasan Udara Iskandar yang terletak di ibu kota kabupaten tersebut. (Baca juga: Obyek Wisata Baru Bernama Lanud Iskandar)
Segera setelah dipastikan Pangkalan Bun menjadi pusat evakuasi, Bupati Ujang meminta warga memasang bendera setengah tiang. Instruksinya disampaikan secara resmi melalui surat yang ditujukan kepada para camat dan kepala desa. "Ini untuk penghormatan bagi para korban," ujar Ujang.
Musliwati, warga RT 01 RW 01, Desa Kubu, mengaku memasang bendera sejak Rabu lalu. Ia mendapat instruksi langsung dari kepala desa. "Iya, kami pasang saja. Kasihan juga para korban itu. Kami cuma bisa menghormati," tuturnya.
Selain memasang bendera setengah tiang, warga Kotawaringin Barat juga urung berpesta tahun baru untuk menghormati para korban musibah tersebut. Bundaran Pancasila, alun-alun kota yang jadi pusat kemeriahan tahun baru, tetap ramai. Namun, bukan pesta yang digelar, melainkan doa bersama yang dipimpin pemuka agama setempat. "Ini adalah bentuk simpati kami bagi para korban," katanya.
TIKA PRIMANDARI
Berita lain:
Jonan Balas 'Surat Cinta' Pilot Qatar Airways
Surat Cinta Menteri Jonan untuk Para Pilot
AirAsia Mirip Garuda yang Mendarat di Sungai