TEMPO.CO, Subang - Pemerintah Kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat, telah memasang rambu-rambu jalur evakuasi untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang disebabkan oleh aktivitas Gunung Tangkuban Parahu.
"Rambu-rambu telah dipasang di sepanjang jalan Bandung arah Subang," kata Camat Ciater, Vino Subriadi, saat dihubungi Tempo, Ahad, 4 Desember 2014. Pemasangan rambu itu sudah terlihat dari wilayah Cicenang hingga kantor kecamatan di Ciater Highland Regency.
Vino menilai rambu-rambu yang sudah dipasang itu masih kurang. Karena itu, dia berencana meminta bantuan dari Satlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Kabupaten Subang.
Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, Vino juga terus berkoordinasi dengan pos pemantau untuk memperbaharui informasi terkait dengan status Gunung Tangkuban Parahu. "Sejauh ini, masih waspada (level II)," ujar Vino.
Adapun warga sekitar kaki Gunung Tangkuban Parahu, terutama yang berada di wilayah Ciater, tetap melakukan aktivitas sehari-hari, tanpa terusik status Tangkuban Parahu. "Tapi kami tetap waspada," ujar warga Ciater, Anwar. Ia mengaku telah terbiasa dengan situasi Tangkuban Parahu. Apalagi kejadian serupa pernah terjadi pada 2004 dan dua kali pada 2013. (Baca juga: Gunung Tangkuban Parahu Meletus)
Ketua Satlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Kabupaten Subang Andurakhman mengatakan telah menginstruksikan Camat Ciater dan Sagalaherang, sebagai daerah terdekat dengan gunung api itu, agar terus memantau situasi terkini Tangkuban Parahu. (Baca juga: Tangkuban Perahu Waspada, Jangan Dekati Kawah)
"Jangan sampai kecolongan," kata Abdurakhman. Selain mempersiapkan berbagai solusi dari kemungkinan terjadinya situasi terburuk, para camat juga harus terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. "Tekankan kepada masyarakat, tetap waspada dan jangan panik."
NANANG SUTISNA
Berita lain:
Jonan Balas 'Surat Cinta' Pilot Qatar Airways
Surat Cinta Menteri Jonan untuk Para Pilot
AirAsia Mirip Garuda yang Mendarat di Sungai