TEMPO.CO, Surabaya - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Nasional telah mengidentifikasi satu jenazah penumpang AirAsia QZ8501 sebagai Wismoyo Ari Prambudi, 24 tahun, warga Klaten, Jawa Tengah. Jenazah pemuda itu selanjutnya diterbangkan ke Klaten untuk dikebumikan keluarganya yang tinggal di RT 01 RW 09 Dusun Jetak Lor, Kelurahan Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara.
Jenazah Wismoyo sebelumnya diberi kode BO18. Tim DVI berhasil mengidentifikasi jenazah itu menggunakan metode primer, yaitu bentuk gigi dan sidik jari yang memiliki kesamaan antara data antemortem dan postmortem. Sedangkan, dari data sekunder, jenis kelaminnya sama, yaitu laki-laki dengan tinggi 170 meter, sehingga data antemortem dengan postmortem memiliki kesesuaian.
"Dari dua data itu, label jenazah BO18 itu tidak terbantahkan atas nama Wismoyo Ari Priambudi," kata Ketua Komite DVI Nasional Brigadier Jenderal Polisi Dokter Arthur Tampi. (Baca juga: Korban AirAsia Ikut Arus, Area Pencarian Diperluas)
Jenazah Wismoyo dibawa menggunakan ambulans dengan pengawalan ketat dari pihak kepolisian. Tak ada prosesi penyerahan jenazah secara resmi dari pihak kepolisian kepada keluarga Wismoyo. Alasannya, keluarga menolak diliput ketika prosesi penyerahan jenazah.
Menurut Arthur, pada hari kedelapan ini, tim DVI telah selesai melakukan proses identifikasi dan konsiliasi atas korban AirAsia QZ8501 yang ada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur. Selain Wismoyo, tim DVI juga telah mengidentifikasi jenazah J. Stevani Gunawan dan Juanita Limantara. (Baca: 3 Korban Air Asia Teridentifikasi, Total 9 Jasad)
MOHAMMAD SYARRAFAH
Baca juga:
Jonan Balas 'Surat Cinta' Pilot Qatar Airways
Surat Cinta Menteri Jonan untuk Para Pilot
AirAsia Mirip Garuda yang Mendarat di Sungai