TEMPO.CO, Jakarta - KRI Banda Aceh milik TNI AL, KN Purworejo milik Basarnas, dan kapal MGS Geo Survey merapat ke titik koordinat yang diduga menjadi tempat jatuhnya AirAsia QZ8501. Ketiga kapal akan saling bekerja sama untuk menemukan puing pesawat di dasar laut dan melakukan evakuasi.
"Segala koordinasi akan dipusatkan dari sini," kata Komandan SAR Laut Laksamana Pertama Abdul Rasyid pada Ahad, 4 Januari 2015. (Baca: Tim Rusia Jamin Bisa Angkat Badan Air Asia)
Sebanyak 15 tim penyelam telah diturunkan KRI Banda Aceh dengan tiga perahu karet menuju titik penyelaman sekitar pukul 06.45 WIB tadi. Titik tersebut berjarak sekitar setengah mil di sebelah kanan KRI Banda Aceh. Sebelum menuju titik, perahu karet menghampiri kapal MGS Geo Survey yang berjarak tak begitu jauh untuk mengambil beacon alias penanda. (Baca: Bodi AirAsia Ditemukan, Kapal Singapura Dapat Apa?)
Kapal MGS Geo Survey ini sebelumnya menemukan keberadaan benda yang diduga badan Air Asia dengan dimensi 16 x 3,2 x 3,5 meter di kedalaman 31 meter, 50 mil laut di sebelah selatan Tanjung Air Mati, Kalimantan Tengah.
Satu jam berselang, KN Purworejo milik Basarnas juga merapat. "Mereka akan mengirimkan tambahan 15 penyelam ke KRI Banda Aceh," ujar Rasyid.
Meski demikian, hujan sedang dan gelombang setinggi 2-3 meter membuat perpindahan tim penyelam dari KN Purworejo ke KRI Banda Aceh terhambat. Hingga berita ini ditulis, KN Purworejo belum menurunkan sekoci yang akan membawa tim penyelam.
Pencarian oleh tim penyelam KRI Banda Aceh sendiri masih berlangsung. Rencananya, dua penyelam akan turun lebih dulu untuk mengkonfirmasi keberadaan pesawat. Bila sudah dipastikan, tim penyelam yang bertugas mengevakuasi akan menyusul. Namun, bila tidak ditemukan, tim kedua akan turun untuk memperluas area pencarian.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Terpopuler
Jonan Balas 'Surat Cinta' Pilot Qatar Airways
Jonan Damprat AirAsia, Pilot Tulis 'Surat Cinta'
Lokasi Ekor Pesawat AirAsia QZ8501 Ditemukan
AirAsia QZ8501, 5 Fakta dan 5 Tanda Tanya