TEMPO.CO, Jakarta - Tim gabungan search and rescue melanjutkan pencarian korban dan pesawat AirAsia QZ8501 pada hari kedelapan sejak pesawat tersebut hilang kontak. Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya Henry Bambang Sulistyo mengatakan area pencarian diperluas ke wilayah timur dari penemuan obyek sebelumnya. Tim memprediksi beberapa korban terbawa arus gelombang ke arah timur. (Baca: Tiga Korban Air Asia Dievakuasi Kapal Jepang)
"Sektor pencarian dan evakuasi unsur udara dan laut diperluas ke arah timur. Kami prediksi ada obyek dan jasad yang terbawa arus," kata Bambang di kantor Basarnas, Jakarta, Ahad, 4 Januari 2015. (Baca: Basarnas Temukan Lagi Serpihan Air Asia)
Menurut dia, penentuan area pencarian AirAsia QZ8501 telah diperhitungkan matang-matang lewat aplikasi khusus. Tim menghitung titik koordinat terakhir saat pesawat hilang kontak, kecepatan arus bawah dan permukaan laut, serta waktu pencarian. "Akan muncul perkiraan benda saat terbawa arus per jam dan hari. Jadi, kami geser berdasarkan perhitungan itu," ujar Bambang.
Bambang menuturkan sembilan kapal dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Amerika, dan Jepang berada di luas area utama pencarian yang mencapai 20.700 mil laut persegi. Sedangkan armada yang dikerahkan untuk mencari AirAsia QZ8501 hari ini adalah 20 helikopter dan pesawat serta 27 kapal milik Indonesia dan asing. (Baca: Tiga Kapal Merapat ke Badan Air Asia)
Kapal-kapal tersebut dilengkapi teknologi sonar untuk menangkap radar puing dan korban AirAsia QZ8501 di perairan Tanjung Pandan yang berkedalaman 35 meter. Meski sudah menemukan lima obyek puing pesawat, tim SAR belum bisa mengangkat puing tersebut karena kecepatan arus bawah laut sangat tinggi. Tim SAR juga terus memburu kotak berwarna oranye berisi rekaman percakapan penerbang di dalam kokpit (blacbox).
"Dua penyelam pelopor berhasil turun ke dalam, tetapi jarak pandang nol dan banyak lumpur. Kecepatan arus 3-5 knot. Saat ini upaya penyelaman dihentikan sementara," kata Bambang. (Baca: Jonan Bekukan Rute Air Asia, Singapura Bereaksi)
Bambang tak memastikan kapan pencarian AirAsia QZ8501 dihentikan. "Saya tak bisa memastikan berapa lama lagi, tapi tergantung pada efektivitas dan efisiensi. Kami evaluasi dulu, karena tak mungkin kami lakukan pencarian terus," ujar Bambang.
PUTRI ADITYOWATI
Baca juga:
Jonan Damprat AirAsia, Pilot Tulis 'Surat Cinta'
Surat Cinta Menteri Jonan untuk Para Pilot
AirAsia Mirip Garuda yang Mendarat di Sungai
Bodi AirAsia Ditemukan, Kapal Singapura Dapat Apa?
Penjelasan Jonan Soal Damprat Air Asia