TEMPO.CO, Jakarta - Awal tahun ini, pemerintah memutuskan menetapkan harga baru untuk bahan bakar minyak jenis Premium, solar, dan minyak tanah. Harga Premium dipatok turun dari Rp 8.500 menjadi Rp 7.600. Harga solar turun dari Rp 7.500 menjadi Rp 7.250. Namun, penurunan harga Premium tak membuat tarif angkutan umum ikut turun.
"Tarif angkot yang saat ini berlaku adalah tarif angkot ketika Premium naik jadi Rp 8.500," kata Syarief, 37 tahun, sopir Mikrolet 06, kepada Tempo, Ahad, 4 Januari 2015.
Dia mencontohkan, untuk tarif jarak dekat, Stasiun Jatinegara-Kampung Melayu, penumpang harus membayar Rp 3.000--sebelumnya Rp 2.000. Sedangkan, untuk jarak yang lebih jauh, misalnya Kampung Melayu-UKI, ongkosnya Rp 4.000. Kampung Melayu-PGC ongkosnya Rp 5.000. Dan Kampung Melayu-Gandaria ongkosnya Rp 6.000.
Sama seperti M 06, Metro Mini pun tak menurunkan tarif. Metro Mini 50 jurusan Kampung Melayu-Klender, misalnya, tetap dengan tarif Rp 4.000 untuk umum dan Rp 2.000 untuk pelajar. (Baca: Harga BBM Turun Berapa Ongkos Metromini)
Sopir Metro Mini 50, Epo, 44 tahun, menuturkan tak ada pemberitahuan dari Organda DKI untuk menurunkan tarif. "Jadi, kami tetap pada kesepakatan awal kenaikan ongkos," ujarnya.
Penumpang Mikrolet, Karina, 48 tahun, mengaku tak yakin jika ongkos angkutan umum akan turun. Menurut dia, biasanya, harga yang sudah naik akan sulit turun, apa pun yang terjadi. "Harusnya enggak usah diturunin lagi harga Premium, sudah terlanjur naik semua," katanya. (Baca: Bagi Nelayan, BBM Turun di Saat yang Salah)
YOLANDA RYAN ARMINDYA
Berita terpopuler:
Jonan Balas 'Surat Cinta' Pilot Qatar Airways
Surat Cinta Menteri Jonan untuk Para Pilot
AirAsia Mirip Garuda yang Mendarat di Sungai