TEMPO.CO, Kupang - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), memperpanjang penutupan pelayaran di daerah itu sampai 11 Januari 2015 karena gelombang tinggi mencapai 7 meter. Sebelumnya, pelayaran di daerah tersebut ditutup sampai 7 Januari.
"Hingga tanggal 11 Januari 2015 saja belum jelas untuk membuka pelayaran di daerah itu," kata Kepala ASDP Cabang Kupang, NTT, Arnol Yansen kepada Tempo, Senin, 5 Januari 2015. PT ASDP cabang Kupang telah menutup pelayaran ke semua lintasan di daerah itu sejak 1 Januari 2015, karena cuaca buruk.
Menurut Arnol, kapal feri milik ASDP cabang Kupang terpaksa diparkir di belakang Pulau Semau atau berjarak sekitar 5 mil laut untuk diamankan. Kapal tersebut tidak bisa sandar di pelabuhan akibat gelombang tinggi.
Arnol mengatakan informasi dari Badan Meterologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) menyebutkan kecepatan angin di perairan NTT mencapai 30 kilometer per jam (km/jam), yang mengakibatkan tinggi gelombang mencapai 7 meter.
Gelombang tinggi yang melanda NTT ini juga menyebabkan ratusan nelayan di Kupang harus menambatkan perahu mereka dan memilih untuk tidak melaut. "Tidak ada lagi nelayan yang melaut, karena tinggi gelombang sangat mengkhawatirkan," katanya.
Para nelayan menambatkan perahu mereka di sejumlah pesisir pantai, di antaranya Pantai Oesapa, kolam tambat di Sulamu yang berjarak sekitar lima mil laut dari Oesapa, serta kolam tambat Lasiana. Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan NTT Stef Ratu Udju belum berhasil dikonfirmasi wartawan.
YOHANES SEO
Berita lain:
PHRI Sabang:Polisi Syariat Ganggu Kenyamanan Turis
27 Perusahaan Asing Tolak Kenaikan UMP Jakarta
Adian Napitupulu: Wiranto Danai 'Di Balik 98'?