Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banjir Terjang Ribuan Rumah di Banten

image-gnews
Ilustrasi Banjir. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Ilustrasi Banjir. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Serang - Ribuan rumah diterjang banjir akibat meluapnya beberapa sungai yang ada di Provinsi Banten, yaitu Sungai Ciujung dan Ciberang di Kabupaten Lebak, dan Sungai Cilemer di Kabupaten Pandeglang. Tidak ada korban jiwa dalam bencana tahunan ini, tapi ratusan masyarakat terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Berdasarkan data yang dihimpun, di Kabupaten Lebak banjir menerjang Kecamatan Cimarga, Rangkasbitung, Wanasalam, dan Banjarsari. Sementara di Kecamatan Wanasalam, banjir menerjang tiga desa, yaitu Desa Cipedang, Desa Wanasalam, dan Desa Sukatani.

Untuk di Desa Cipedang, banjir menerjang Kampung Sinar Bakti dengan rumah terendam sebanyak 30 kepala keluarga, Kalidah 20 kk, Lio 10 kk, Pasir Kole 15 kk, Pakbar 30 kk, Sukamaju 45 kk, dan Sukamaju 33 kk. Selanjutnya, Desa Sukatani dengan total rumah terendam 74 kk, yakni di Kampung Cidadap, Desa Wanasalam. (Baca: Banjir Kampung Pulo, Warga Pilih Uang Kompensasi)

Korban di Kabupaten Lebak, yaitu Cidadap 90 kk, Wanasalam 3 kk, Cikarang 1 kk, Budi Mulya 2 kk. "Kecamata Banjarsari terdapat 10 desa dengan jumlah 1.071 kk yang terkena banjir," kata Koordinator Tagana Kabupaten Lebak, Aan Wiguna, Senin, 5 Januari 2015.

Selain itu, kata Aan, untuk dua kecamatan yang terkena banjir, yakni Rangkasbitung dan Cimarga, masih dalam pendataan. "Kami masih melakukan evakuasi rumah yang ambruk di Kecamatan Rangkasbitung," ujar Aan.

Data di Posko Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, banjir juga menerjang wilayah Kabupaten Serang, yakni Kecamatan Pamarayan yakni di Desa Pamarayan dengan jumlah kk sebanyak 4 kk, dan Kecamatan Kibin, Desa Tambak sebanyak 10 kk. (Baca: Djarot 'Endus' Penjualan Bantuan Korban Banjir)

Di Kota Cilegon, banjir menerjang Kecamatan Ciwandan, tepatnya lingkungan Kebangiran, dengan korban yang terkena banjir yakni sebanyak 150 kk. Tinggi genangan air rata-rata 40 cm-1 Meter. Banjir yang terjadi di Ciwandan sempat menggenangi jalan Cilegon-Anyer.

Banjir juga menerjang Kabupaten Pandeglang. Banjir terjadi akibat luapan Sungai Cilemer dan Sungai Ciliman di Kecamatan Patia yang terdapat di 5 desa: Desa Patia dengan jumlah korban sebanyak 177 KK, Siranen 265 KK, Ciawi 234 KK, Idaman 275 KK, Cimoyan 175 KK. Kecamatan Sukaresmi, dan Desa Kubang Kampil 545 kk

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kecamatan Munjul yakni Desa Suka Saba 173 kk, Kecamatan Picung: Desa Bungur 100 Kk, Kopong 326 kk, Pagelaran, dan Bulogor 80 KK. Kecamatan Bojong: Desa Mekar Jaya 175 KK. Ketinggian banjir mencapai 50 cm hingga 1 meter.

Kepala BPBD Banten Ino S. Rawinta mengatakan status di Banten ini masih siaga darurat bencana belum tanggap darurat. Kendati demikian, Ino tidak menampik kemungkinan status tersebut meningkat menjadi tanggap darurat pada pertengahan bulan Januari nanti. "Karena curah hujan masih sangat tinggi di Banten," kata Ino. (Baca: Djarot Langsung Lapor Ahok Usai Blusukan Banjir)

Ino mengatakan, yang saat ini dilakukan yaitu membuat posko-posko untuk pengungsian di wilayah yang terkena banjir. "Yang kami lakukan yaitu penanganan pencegahan terjadi korban jiwa," ujar dia.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno mengatakan banjir yang terjadi saat ini lebih parah dari tahun sebelumnya. Solusi yang menjadi andalan Provinsi Banten yakni membangun Waduk Karian. "Waduk Karian menjadi solusi untuk banjir Banten," katanya.

WASI'UL ULUM

Baca juga:
Bulog Berharap Pemerintah Lanjutkan Program Raskin
Ini Alasan Johan Mundur dari Juru Bicara KPK

Bakteri Kolera Menyantap Gen Inang

Jennifer Aniston Tak Sesali Perceraiannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Atta Halilintar dan Keluarga Terjebak Banjir di Dubai, Ungkap akan Segera Pulang

1 jam lalu

Atta Halilintar terjebang banjir di Dubai. Foto: Instagram/@attahalilintar
Atta Halilintar dan Keluarga Terjebak Banjir di Dubai, Ungkap akan Segera Pulang

Atta Halilintar dan keluarganya ikut merasakan banjir di Dubai. Salah satu mal yang mereka datangi juga sampai tergenang air.


Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

8 jam lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Dubai terdampak badai yang langka terjadi di wilayahnya pada Selasa lalu, 16 April 2024.


Dubai Mall Kebanjiran, Toko Barang Mewah Kemasukan Air

16 jam lalu

Sejumlah pengunjung berjalan-jalan di Mall of the Emirates yang baru dibuka kembali setelah ditutup karena pandemi virus corona di Dubai, Uni Emirates Arab, 28 Mei 2020. Warga Dubai dapat berpergian dari jam 6 pagi hingga 11 malam dengan penerapan berbagai kebijakan baru. REUTERS/Ahmed Jadallah
Dubai Mall Kebanjiran, Toko Barang Mewah Kemasukan Air

Pusat perbelanjaan populer Dubai Mall dan Mall of the Emirates sama-sama mengalami banjir, air masuk setinggi mata kaki.


Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

17 jam lalu

Gambaran umum banjir akibat hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Amr Alfiky
Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI di Dubai untuk waspada selama cuaca ekstrem dan banjir di beberapa titik kota tersebut.


Banjir Dubai, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI dalam Keadaan Aman

17 jam lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
Banjir Dubai, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI dalam Keadaan Aman

Tidak ada WNI yang menjadi korban atau membutuhkan bantuan ketika Dubai dilanda banjir akibat curah hujan deras.


Banjir di Dubai, Dipicu Curah Hujan Terderas di UEA dalam 75 Tahun Terakhir

19 jam lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
Banjir di Dubai, Dipicu Curah Hujan Terderas di UEA dalam 75 Tahun Terakhir

Banjir besar di Dubai dipicu hujan terderas dalam 75 tahun terakhir di Uni Emirat Arab.


Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, Listrik Padam dan Enam Jembatan Rusak Berat

22 jam lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, Listrik Padam dan Enam Jembatan Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan merusak fasilitas publik. Listrik padam saat air meninggi.


Musi Rawas Utara Dikepung Banjir, 2.839 Rumah di Empat Kecamatan Terendam

1 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Musi Rawas Utara Dikepung Banjir, 2.839 Rumah di Empat Kecamatan Terendam

Sampai saat ini Tim SAR gabungan masih terus melakukan upaya evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir


Banjir dan Cuaca Buruk, Aktivitas di Bandara Dubai Terganggu

1 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
Banjir dan Cuaca Buruk, Aktivitas di Bandara Dubai Terganggu

Banjir juga melanda negara tetangga Uni Emirat Arab, Oman, yang menewaskan 18 orang.


Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Apa Saja Penyebabnya?

1 hari lalu

Tangkapan layar peta Siklon Tropis Freddy pada Selasa, 7 Februari 2023. Siklon tropis ini berada di Samudera Hindia selatan Bali. (ANTARA/HO-BMKG)
Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Apa Saja Penyebabnya?

Sejumlah fenomena atmosfer dikhawatirkan memicu cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.