TEMPO.CO, Laut Jawa - Tim gabungan surveyor dan TNI Angkatan Laut tengah menelisik Laut Jawa hingga Selat Karimata untuk mencari badan pesawat AirAsia QZ8501. Ketua Misi Tim Gabungan Surveyor-TNI AL, Muhammad Aga Ridha Aldilla, mengatakan pencarian kini fokus di barat daya dekat Selat Karimata (Sektor IV).
Saat ini, kapal tim surveyor kapal akan bergerak dari Sektor V ke Sektor IV setelah memverifikasi dua objek bawah laut yang ditemukan sejak Jumat pekan lalu. “Kapal melaju ke lokasi baru dengan kecepatan 6-7 knot. Selama perjalanan, perekaman dan pemindaian dasar laut tetap dilakukan,” kata Aga, Senin, 5 Januari 2015.
Tim surveyor memulai verifikasi objek dengan alat perekam yang dipasang di kendaraan kendali jarak jauh (remotely operated vehicle/ROV). Verifikasi langsung juga dilakukan oleh penyelam dari TNI AL. Dua objek yang diverifikasi masing-masing berukuran 17 meter dan 12 meter. (Baca: Dari 162 Korban Air Asia, 34 Berhasil Dievakuasi)
Namun, Aga belum mengetahui apakah ada temuan di lokasi baru yang berjarak 84 kilometer dari sektor V ini. Saat ini, Aga bersama timnya tengah mempersiapkan area pemindaian di lokasi seluas 6 x 6 kilometer persegi. Pemindaian dilakukan dengan alat sonar (side scan sonar) dan multibeam (multibeam echo sounder). Teknologi pemindaian ini menghasilkan penampakan dasar laut dalam bentuk gambar dua dan tiga dimensi.
Pemindaian akan dilakukan secara bertahap. Jika ada temuan objek, area pemindaian akan dipersempit dengan tujuan menambah detail penampakan dasar laut. Surveyor juga bakal merekam dasar laut dengan bantuan ROV. Alat ini menghasilkan penampakan dasar laut dalam bentuk video. (Baca: Jonan Bekukan Rute AirAsia, Ada Tiga Keanehan)
Setelah dipindai, temuan itu akan diperiksa secara langsung oleh penyelam gabungan TNI AL. Tim penyelam terdiri dari anggota Detasemen Jala Mangkara, Batalion Intai Amfibi Korps Marinir, Komando Pasukan Katak, dan Dinas Penyelamatan Bawah Air TNI AL. (Baca: Sangat Berani, Tim SAR Indonesia Dikagumi Amerika)
Koordinator Tim TNI AL, Mayor Profs Dhegratmen, mengatakan kelancaran misi bergantung pada kondisi cuaca. Jika cuaca dan arus dasar laut mendukung, misi pencarian bangkai akan efektif. “Jika cuaca buruk, dasar laut bakal sulit terlihat sehingga lebih memakan waktu,” katanya.
ROBBY IRFANY
Berita Terpopuler
Bos Air Asia: Headline Media Malaysia Ngawur
Ribut Rute AirAsia, Menteri Jonan di Atas Angin?
Jonan Bekukan Rute AirAsia, Ada Tiga Keanehan