TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan PT Pertamina (Persero) menaikkan harga elpiji 12 kilogram menyebabkan sebagian konsumennya di Kota Tegal beralih pada elpiji tiga kilogram. Akibatnya, elpiji tiga kilogram kini terancam langka di pasaran.
"Saya sudah mendatangi empat pengecer elpiji tiga kilogram, tapi semuanya kosong," kata Aji, 38 tahun, warga Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, pada Senin, 5 Januari 2015. Pedagang warung makan lesehan itu mengatakan keempat pengecer yang menjadi langganannya sudah kehabisan stok sejak Ahad lalu.
PT Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kilogram sebesar Rp 1.500 per kilogram. Dengan demikian, harga elpiji nonsubsidi itu naik Rp 18.000 per tabung. Juru bicara Pertamina, Ali Mudakir, mengatakan kenaikan harga itu berlaku sejak 2 Januari 2015. (Baca: Harga Gas Elpiji Naik, Terbit Penyelundupan)
Marketing agen elpiji PT Retno Muda, Trisno Joyo Tegal, mengatakan harga elpiji 12 kilogram naik dari Rp 118.000 menjadi Rp 135.000. "Kenaikan harganya cukup tinggi, sekitar 15 persen," kata Trisno. Dia berujar kenaikan harga elpiji 12 kilogram berdampak pada peralihan sebagian konsumennya ke elpiji subsidi tiga kilogram.
Hal itu terlihat dari data penjualan elpiji di agen terbesar di Kota Tegal itu. "Sekarang permintaan elpiji tiga kilogram meningkat sekitar sepuluh persen dibandingkan dengan hari sebelum kenaikan harga elpiji 12 kilogram," ujar Trisno.
Selain beralih ke elpiji tiga kilogram, Trisno menambahkan, sebagian konsumen elpiji 12 kilogram juga beralih ke Bright Gas yang lebih terjangkau, yaitu Rp 120.000. "Permintaan Bright Gas naik cukup signifikan sejak Jumat pekan lalu," kata Trisno.
Sebelum harga elpiji 12 kilogram naik, PT Retno Muda melayani permintaan Bright Gas sekitar 30 sampai 40 tabung per hari. Adapun Ahad lalu, permintaan Bright Gas melonjak hingga 100 tabung. Trisno juga menyesalkan langkah Pertamina yang terkesan mendadak dalam menaikkan harga elpiji 12 kilogram. "Semestinya ada pemberitahuan dulu, jadi kami tidak terlanjur menjual dengan harga lama," ujarnya.
DINDA LEO LISTY
Baca berita lainnya:
Bos Air Asia: Headline Media Malaysia Ngawur
Ribut Rute AirAsia, Menteri Jonan di Atas Angin?
Jonan Bekukan Rute AirAsia, Ada Tiga Keanehan
Munas Islah Golkar, Agus Gumiwang Menolak Maju