TEMPO.CO, Lausanne - Bakteri yang menyebabkan kolera (Vibrio cholerae) ternyata menghancurkan gen organisme lain secara ganas. Bakteri tersebut seperti menusuk sel organisme yang menjadi inangnya dengan sejenis racun mematikan.
Menurut eksperimen yang dilakukan para peneliti dari Swiss Federal Institute of Technology di Lausanne, bakteri kolera kemudian menggabungkan DNA inangnya tersebut dengan gen mereka.
"Mereka melakukan hal tersebut dengan cara yang unik," ujar Melanie Blokesch, ketua tim peneliti yang juga asisten profesor mikrobiologi, seperti dikutip dari Livescience, Senin, 5 Desember 2014. Blokesch dan rekan-rekan penelitiannya menemukan cara tersebut dengan menumbuhkan bakteri dalam kondisi strain yang berbeda.
Bakteri kolera biasanya ditemukan di dalam air, memakan kitin, zat tanduk pada organisme yang membentuk cangkang, seperti crustacea. Kolera dapat membuat protein di dalam tubuh beracun dan menyebabkan diare berkepanjangan. Dalam waktu lama, tubuh akan mengalami dehidrasi karena kekurangan elektrolit. "Tanpa pengobatan, kolera dapat mematikan," kata Blokesch. (Lihat foto: Wabah Kolera di Haiti)
Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Science ini, para peneliti menemukan bahwa proses tersebut memicu mekanisme sekresi dalam bakteri. Melalui sistem tersebut, kata Blokesch, bakteri kolera menciptakan semacam "senjata" yang terbuat dari protein untuk menyerang sel inang. (Lihat video: Wabah Kolera Menyebar di Sudan Selatan)
Senjata seperti paku itu membunuh sel target dengan melepaskan protein lain yang larut di dalam lapisan atau membran sel. "Proses ini disebut lisis," ucap Blokesch. Setelahnya, DNA milik inang diserap oleh bakteri kolera.
Menurut Blokesch, pembentukan senjata mirip paku ini bukanlah hal yang luar biasa. Bagi beberapa bakteri, proses tersebut merupakan hal biasa. "Transfer gen bisa sangat berguna bagi sebuah bakteri untuk bertahan hidup." Meski begitu, proses ini ternyata juga dilakukan oleh Vibrio choleraea.
LIVESCIENCE | AMRI MAHBUB
Berita Terpopuler
Surat Cinta Menteri Jonan untuk Para Pilot
Risma Tak Percaya Peringatan Dini Amerika Serikat
Kaya Raya, Lima Pesohor Bangkrut dalam Semalam