TEMPO.CO, Jakarta - Tim 9 yang dibentuk oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk mengevaluasi perkembangan sepak bola Indonesia ternyata membuat gerah pengurus Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Sebanyak 34 asosiasi provinsi yang tergabung dalam Forum Asprov (Asosiasi Provinsi) menolak keberadaan Tim 9.
"Tim 9 ini justru membuat resah pengurus Asprov di daerah. Makanya kami membuat forum ini," kata Koordinator Forum Asprov, Gusti Randa, di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, 5 Januari 2014. (Baca: Menteri Olahraga Bentuk Tim Sembilan, Apa Itu?)
Untuk menguatkan penolakan itu, sejumlah perwakilan Asprov melayangkan mosi tidak percaya. Ada enam butir mosi yang ditujukan kepada Kemenpora. Salah satunya meminta Presiden Republik Indonesia mengevaluasi kinerja Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi. "Kami menilai pembentukan tim ini merupakan langkah mundur bagi sepak bola Indonesia," kata Gusti.
Ketua Asprov Kalimantan Timur Yunus Nusi menegaskan, tidak ada masalah di tubuh PSSI yang perlu dievaluasi. Alasannya, tidak ada aturan dalam statuta PSSI yang dilanggar. Yunus menyarankan Kemenpora menggandeng Komite Olahraga Nasional Indonesia dan Komite Olimpiade Indonesia jika menemukan persoalan di tubuh PSSI. "Lebih baik Kemenpora fokus memperbaiki dan menambah infrastuktur olahraga di daerah daripada mencampuri urusan PSSI," kata Yunus.
Pembentukan Tim 9 sendiri dilatarbelakangi oleh kegelisahan Kemenpora atas insiden sepak bola gajah yang terjadi dalam kompetisi Divisi Utama Liga Super Indonesia. Tak hanya itu, para penggemar dan pemerhati sepak bola pun mendesak pemerintah terlibat dalam pembenahan cabang olahraga yang paling digemari di Indonesia ini. Bahkan mereka sempat membuat petisi yang menuntut pembekuan PSSI. (Baca juga: Negara Rujukan Menteri Imam Bikin Tim Sembilan)
ADITYA BUDIMAN
Berita lain:
Bos Air Asia: Headline Media Malaysia Ngawur
Ribut Rute AirAsia, Menteri Jonan di Atas Angin?
Jonan Bekukan Rute AirAsia, Ada Tiga Keanehan