TEMPO.CO, Sidoarjo - Akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Sidoarjo sejak pukul 16.00-17.30, tanggul lumpur Lapindo di Titik 73 B di Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin jebol Senin malam, 5 Januari 2015. Luapan lumpur menerjang Desa Gempolsari sehingga membuat warga kembali mengungsi ke balai desa setempat.
"Warga yang ngungsi malam ini sekitar 60 orang dari 20 kepala keluarga," kata Sulastri, salah seorang warga yang mengungsi saat dihubungi Tempo. (Baca berita lainnya: Hujan Deras, Tanggul Lumpur Lapindo Jebol Lagi)
Warga mengungsi sejak pukul 19.00 setelah air yang berasal dari pusat jebolan mengalir ke permukiman hingga mencapai lutut orang dewasa. "Airnya bau minyak tanah dan panas," kata Sulastri.
Menurut Sulastri, berdasarkan informasi Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), pusat jebolan berada di Titik 73 B. Sebelumnya, tanggul di titik ini pernah dua kali jebol dan diperbaiki oleh BPLS. "Kabar dari BPLS seperti itu," katanya. (Baca: Hujan Deras, Tanggul Lumpur Lapindo Jebol Lagi )
Warga Gempolsari, kata dia, sebenarnya baru saja pulang dari pengungsian pada 1 Januari 2015. Namun, Senin malam tadi mereka terpaksa balik ke balai desa karena rumahnya kebanjiran lagi. "Capek bolak-balik ngungsi, sudah bosan ngungsi terus," kata Sulastri.
Bila banjir telah surut, ujar Sulastri, warga harus membersihkan sisa-sisa air lumpur di rumahnya agar dapat dipakai istirahat. Ia mengaku lelah karena berulangkali bersih-bersih. "Kalau tidak dibersihkan mau tidur dimana," kata dia. (Simak pula: 3 Tanggul Lapindo Jebol, Lumpur Panas dan Berasap )
Sulastri berharap penderitaan yang dialami segera berakhir. Ia meminta pembayaran ganti ruginya dilunasi sehingga warga bisa pindah ke tempat yang lebih layak. "Tolong segera dilunasi," ujarnya.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Berita Terpopuler:
Bos Air Asia: Headline Media Malaysia Ngawur
Ribut Rute AirAsia, Menteri Jonan di Atas Angin?
Adian Napitupulu: Wiranto Danai 'Di Balik 98'?
Jonan Bekukan Rute AirAsia, Ada Tiga Keanehan
Tragedi Air Asia, 41 Korban Jemaat dari Satu Gereja