TEMPO.CO, Surabaya - Ketua tim Disaster Victim Identification Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Budiyono mengatakan telah berhasil memastikan identitas tiga jenazah korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501. "Atas nama Indra Yulianto, Hindarto Halim, dan Jou Brian Youvito," kata Budiyono di posko crisis center Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur, Selasa, 3 Januari 2015.
Menurut Budiyono jenazah Indra Yulianto terindikasi berdasarkan data primer berupa sidik jari. Terdapat kesamaan antara sidik jari lelaki 51 tahun asal Probolinggo itu dan sidik jari yang ada di elektronik kartu tanda penduduk. (Baca berita terkait: Dua Lagi Jasad Korban Air Asia Ditemukan)
Data primer tersebut diperkuat dengan rekaman closed circuit television Bandara Juanda sebelum yang bersangkutan boarding. Saat itu Indra mengenakan kaus, sepatu, membawa dompet, surat izin mengemudi, dan kartu anjungan tunai mandiri. "Dengan data-data ini maka tidak terbantahkan lagi bahwa jenazah dengan label BO31 tersebut atas nama Indra Yulianto," kata dia.
Jenazah Hindarto Halim, 61 tahun, warga Surabaya Jawa, juga terindikasi berdasarkan data primer berupa catatan gigi yang memiliki kesamaan antara data antemortem dan postmortem. Terdapat pula kesesuaian antara jenis kelamin dan usia pada jenazah dengan label BO33 itu. "Dengan data primer berupa gigi dan sekunder berupa medis, maka tidak terbantahkan lagi," kata dia. (Baca: Identitas 21 Jasad Korban Air Asia Segera Ditentukan)
Adapun jenazah Jou Brian Youvito, 19 tahun, asal Surabaya, terindikasi berdasarkan data primer gigi dan data sekunder jenis kelamin, properti yang dikenakan, kartu tanda penduduk, kartu mahasiswa, dan kartu anjungan tunai mandiri atas nama korban. Jenazah Jou tercatat dalam label BO26.
Menurut Budiyono, sampai hari ke-10, tim identifikasi Polda Jawa Timur telah berhasil mencocokkan data 16 jenazah dari 37 jenazah yang sudah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya. (Simak pula: Penumpang Air Asia Berhak Dapat Asuransi)
MOHAMMAD SYARRAFAH
Berita Terpopuler:
Ini Alasan Johan Mundur sebagai Juru Bicara KPK
Jokowi Diingatkan Tolak Budi Gunawan untuk Kapolri
Pemandu di Bus Wisata Curhat 'Kejamnya' Ahok
Riset BMKG: Air Asia Jatuh karena Mesin Beku
Ulama Malaysia Haramkan Yoga dan Kopi Luwak
Misteri Slot Air Asia, Aroma Kongkalikong Menguat