TEMPO.CO, Jakarta - Iklan rokok A Mild yang menampilkan sepasang laki-laki dan perempuan muda dengan pose nyaris ciuman dinilai mesum oleh sebuah petisi yang digalang oleh Irfan Noviandana lewat Change.org. Dalam situs Change.org, Irfan menggalang dukungan untuk meminta reklame rokok A Mild yang dikeluarkan oleh PT HM Sampoerna Tbk itu segera diturunkan.
"Kami meminta kepada pemerintah yaitu Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia, Komisi Penyiaran Indonesia dan juga PT. HM Sampoerna Tbk selaku produsen Rokok tersebut untuk segera menurunkan iklan rokok pada reklame tersebut," kata dia dalam situs tersebut pada 5 Januari 2015. Petisi ini sudah mendapat 3.809 pendukung. (Baca: Iklan Rokok Pengaruhi Persepsi Remaja)
Petisi ini menunjuk kepada salah satu reklame rokok A Mild yang dinilai mereka amoral. Iklan itu memasang foto sepasang pemuda-pemudi dengan adegan yang nyaris berciuman. Pesan yang dilayangkan pada reklame di sejumlah sudut kota Jakarta itu bertuliskan "Mula-Mula Malu-Malu, Lama-Lama Mau". Iklan yang memiliki pesan mesum ini sudah menyebar dan terpasang pada reklame-reklame di beberapa daerah di Indonesia. Karena itu, "Stop reklame mesum pada iklan rokok A Mild."
Penulis petisi menilai iklan itu memiliki pesan mesum. "Bisa dibayangkan bahaya yang mengancam bangsa ini khususnya para pemuda dan pemudi," katanya. (Baca: Mayoritas Anak Merokok Karena Terpengaruh Iklan)
"Mereka kian berani menantang masyarakat Indonesia yang sejatinya moralitas menjadi pijakan negeri ini," kata dia. "Belum selesai dengan bahaya kesehatan yang mengancam kita semua, iklan-iklan rokok ini bak preman yang meresahkan."
MITRA TARIGAN
Baca Berita Lainnya:
Surat Cinta Menteri Jonan untuk Para Pilot
Risma Tak Percaya Peringatan Dini Amerika Serikat
Kaya Raya, Lima Pesohor Bangkrut dalam Semalam
Turis Jepang Diperkosa Lima Pemuda India
'Jauhi Hotel dan Bank Terkait Amerika di Surabaya'