Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ditemukan, Dua Planet Baru Mirip Bumi

Editor

Erwin prima

image-gnews
Planet baru yang mirip bumi, Keppler 22B
Planet baru yang mirip bumi, Keppler 22B
Iklan

TEMPO.CO, Massachussetts - Awal pekan ini para astronom dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics (CFA) mengumumkan temuan delapan planet baru di zona bintang Goldilocks. Kedelapan planet tersebut mengorbit pada tempat yang berpotensi menghasilkan air.

Para astronom meyakini bahwa planet-planet tersebut berada di zona habitasi bintang induk. Dua di antara planet-planet tersebut lebih kecil dari bumi. Peneliti juga mengidentifikasi dua planet yang mirip dengan bumi.

“Sebagian besar planet ini berpotensi layak huni seperti bumi,” kata Guillermo Torres, pemimpin penelitian, seperti dikutip dari Sciencedaily, Rabu, 7 Januari 2015. Artinya, membentuk jaringan bebatuan dan menghasilkan atmosfer. Temuan ini diumumkan pertama kali pada pertemuan tahunan American Astronomical Society.

Torres mengatakan, dua planet yang paling mirip dengan bumi ialah Kepler-438b dan Kepler-442b. Jangkauan orbit kedua bintang merah kerdil ini lebih kecil dari orbit matahari. Kepler-438b mengelilingi bintang utamanya selama 35 hari, sedangkan Kepler-442b selama 112 hari.

Dengan diameter 12 persen lebih besar dari bumi, menurut hitungan tim peneliti, Kepler-438b memiliki peluang 70 persen jadi berbatu. Sementara ukuran Kepler-442b sekitar sepertiga lebih besar dari bumi, tapi hanya memiliki peluang 60 persen menjadi berbatu.

Menurut Torres, untuk menjadi zona layak huni sebuah planet ekstrasurya harus menerima sinar yang mirip dengan matahari. “Jumlahnya juga harus pas,” kata dia. Jika terlalu banyak pun air akan mendidih dan menguap. “Terlalu sedikit cahaya, air juga akan membeku.”

Dibandingkan dengan bumi, Kepler-438b menerima sekitar 40 persen lebih sedikit cahaya. “Ini 70 persen layak huni,” ujar Torres. Sementara, Kepler-442b mendapatkan sekitar dua per tiga cahaya yang diterima bumi. Dia menaksir 97 persen peluangnya layak huni.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hanya, memang belum diketahui pasti tingkat kelayakan huni dua planet mirip bumi tersebut. “Mereka baru kandidat layak huni,” kata David Kipping, astronom dari CFA.

Sebelumnya juga pernah ditemukan dua planet mirip bumi. Pertama, Kepler-186f, yang berukuran 1.1 kali ukuran bumi dan menerima 32 persen lebih banyak cahaya. Planet kedua, yakni Kepler-62f, yang berukuran 1.4 kali ukuran bumi dan mendapatkan 41 persen banyak cahaya.

Saat ini, tim peneliti sedang menindaklanjuti temuan mereka. Seperti banyak penemuan Kepler lainnya, planet-planet baru tersebut berjarak cukup jauh. “Ini tantangan untuk penelitian,” ujar Kipping. Kepler-438b berada di titik 470 tahun cahaya dari bumi, dan 1.100 tahun cahaya untuk Kepler-442b. Simak berita tekno lainnya di sini.

SCIENCEDAILY | AMRI MAHBUB

Berita lain
Makam Ratu Mesir Ditemukan 
Ada Benteng Romawi Unik di Inggris 
Produk-produk Pembuka Pameran CES 2015 
Tren Teknologi 2015 Versi Microsoft 
Sony Pamer Televisi 65 Inci Setebal 4,9 Milimeter  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temuan Baru, 7 Planet di Tata Surya Ternyata Dipanggang oleh Bintangnya

7 November 2023

Tata Surya. FOto: Space.com
Temuan Baru, 7 Planet di Tata Surya Ternyata Dipanggang oleh Bintangnya

Astronom menemukan tujuh planet 'digoreng' oleh bintangnya.


Ahli: Matahari Mengembang 1.000 Kali Lipat di Masa Akhirnya dan Melenyapkan Bumi Sekejap

2 November 2023

Dua bintik hitam besar di matahari, yang dikenal sebagai sunspots (bintik matahari), muncul pada bulan Februari 2013, dan masing-masing seluas enam kalli Bumi. Kredit: NASA/SDO/AIA/HMI/Goddard Space Flight Center
Ahli: Matahari Mengembang 1.000 Kali Lipat di Masa Akhirnya dan Melenyapkan Bumi Sekejap

Rho Coronae Borealis adalah bintang katai deret utama berwarna kuning-oranye dengan 96 persen massa Matahari Bumi.


Teleskop James Webb Deteksi Kristal Kuarsa Berbentuk Awan di Planet WASP-17b

23 Oktober 2023

Ilustrasi atmosfer WASP-17b yang kaya akan silikat. (Kredit gambar: NASA, ESA, CSA, Ralf Crawford (STScI))
Teleskop James Webb Deteksi Kristal Kuarsa Berbentuk Awan di Planet WASP-17b

Atmosfer Planet WASP-17b yang membengkak menjadikannya target yang bagus untuk Teleskop James Webb.


Pemasangan Teleskop Baru Observatorium Nasional Timau di NTT Tunggu Teknisi Jepang

26 September 2023

Cermin sekunder dan penyangganya telah terpasang dalam kubah Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Abdul Rachman/BRIN)
Pemasangan Teleskop Baru Observatorium Nasional Timau di NTT Tunggu Teknisi Jepang

Pemasangan cermin teleskop Observatorium Nasional Timau di Nusa Tenggara Timur belum rampung.


Ini yang akan Terjadi jika Bumi Tak Berputar

25 September 2023

Ilustrasi asteroid di dekat bumi. spaceflightinsider.com
Ini yang akan Terjadi jika Bumi Tak Berputar

Jika Bumi secara tiba-tiba berhenti berputar, akan memiliki konsekuensi drastis pada iklim, cuaca, waktu, dan kehidupan di planet ini.


Tak Dianggap Lagi Planet, Begini Sejarah Penemuan Pluto

27 Agustus 2023

Gunung es di Pluto. (newsweek.com)
Tak Dianggap Lagi Planet, Begini Sejarah Penemuan Pluto

Pluto ditemukan pada 1930. Penemuan tersebut menjadi berita utama di seluruh dunia.


Mengapa Pluto Tak Masuk Lagi Kategori Planet?

27 Agustus 2023

Fitur
Mengapa Pluto Tak Masuk Lagi Kategori Planet?

Pluto sejak 2026 tidak lagi masuk dalam kategori planet karena tidak memenuhi satu dari tiga kriteria definisi planet.


Rekomendasi Tempat Saat Liburan Sekolah, Coba ke Observatorium Bosscha yang Kembali Dibuka

26 Juni 2023

Teleskop refraktor ganda Zeiss dalam kubah pengamatan yang ikonik di komplek Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 16 Januari 2023. TEMPO/Prima Mulia
Rekomendasi Tempat Saat Liburan Sekolah, Coba ke Observatorium Bosscha yang Kembali Dibuka

Observatorium Bosscha, akhirnya dibuka kembali untuk kunjungan publik. Tempat yang tepat mengisi liburan sekolah anak.


Bisakah Manusia Hidup di Planet Lain?

12 Mei 2023

Bisakah Manusia Hidup di Planet Lain?

Berapa lama waktu yang dibutuhkan manusia untuk mendiami planet lain? Mungkinkah manusia "menjajah" dunia di luar Bumi atau bahkan tata surya?


Astronom Rekam Detik-Detik Bintang Lahap Planet

11 Mei 2023

Astronom Rekam Detik-Detik Bintang Lahap Planet

Sebuah bintang melahap planet yang jaraknya 12.000 tahun cahaya, kemudian mengeluarkan debu-debu sisa serdawa.