TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional, Hamidah Abdurrahman, menyatakan ada sejumlah tantangan di depan yang harus diselesaikan Kepala Kepolisian Republik Indonesia yang baru. Salah satu tantangan terpenting adalah memperbaiki citra kepolisian.
"Setiap orang yang kami ajak bicara tidak memberikan apresiasi ke polisi. Penilaian mereka negatif," kata Hamidah saat dihubungi, Rabu, 7 Januari 2015.
Citra negatif polisi di mata masyarakat, menurut Hamidah, disebabkan oleh kinerja kepolisian yang kurang memuaskan. Padahal, dalam laporan akhir tahun, Kapolri Jenderal Sutarman menyatakan instansinya mendapatkan nilai wajar tanpa pengecualian.
Menurut Hamidah, masyarakat mengeluhkan masih banyaknya oknum polisi yang mencari uang tambahan di jalanan dengan menilang pengendara sepeda motor. Pelayanan yang buruk dan penyelesaian perkara yang berlarut-larut juga menjadi sorotan. "Perbaikan citra sangat penting," kata Hamidah.(Baca : Cari Calon Kapolri, Kompolnas Pelajari 5 Jenderal)
Tantangan lain, menurut Hamidah, adalah menjamin profesionalitas penyidik. Idealnya, penyidik di kepolisian lulusan sarjana. Namun saat ini sebagian besar penyidik pembantu tamatan sekolah menengah atas. "Mereka hanya dapat pelatihan satu bulan," ujarnya.
Hamidah menyatakan Kompolnas berharap Kapolri yang baru dapat mengatasi tantangan-tantangan itu. Kompolnas juga meminta kepolisian dapat menerima kritik dan saran dari berbagai pihak. "Ini bisa jadi masukan buat kepolisian," katanya.
Saat ini Kompolnas tengah mengumpulkan rekam jejak lima jenderal bintang tiga calon Kapolri. Kepada Presiden Joko Widodo, Kompolnas akan merekomendasikan nama perwira tinggi pengganti Sutarman yang masa jabatannya habis pada Oktober 2015.
SINGGIH SOARES
Berita Terpopuler
Ahok Pindahkan Lurah Susan dari Lenteng Agung
Cari Air Asia, Prajurit Cantik Juga Kangen Pacar
3 Prajurit Cantik dan Misi Berburu Air Asia
Isap Tiga Jenis Narkoba, Fariz RM Ditangkap Polisi