TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengingatkan seluruh jajaran Kabinet Kerja tentang peran media massa dalam memberitakan semua kegiatan dan kebijakan pemerintah. Bahkan, dalam kurun tiga bulan pemerintahannya, Jokowi sudah mengerahkan mesin intelijen media untuk memantau manajemen berita dari 343 media massa.
"Meski saya sampaikan ekspos media belum tentu mewakili kinerja pemerintahan, saya sampaikan pula bahwa media sebagai pembawa pesan akan membentuk persepsi dan citra terhadap kinerja pemerintah," kata Presiden Jokowi dalam pembukaan Sidang Kabinet Paripurna, Rabu, 7 Januari 2015. (Baca juga: Warga Wamena, Jokowi: Nggak Mau Minta Apa Gitu?)
Ia menyatakan persepsi dihasilkan dari pelbagai kinerja dan aktivitas yang dilakukan oleh menteri dan pejabat tinggi negara. Persepsi yang dipotret pun bervariasi, sesuai dengan sudut pandang masing-masing media, sehingga menghasilkan sikap pro atau kontra terhadap pemerintah. "Semua tahu kita selalu diikuti dan selalu dinilai oleh media," kata Jokowi.
Jokowi tidak mengungkapkan alasan yang gamblang mengenai pernyataannya yang tiba-tiba ihwal peran media bagi pemerintah. Padahal sidang kabinet hari ini membahas soal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Negara 2015-2019 dan Rencana Kerja Pemerintah 2015. (Lihat: 2015, Anggaran Kartu 'Sakti' Jokowi Naik)
FRANSISCO ROSARIANS
Terpopuler
Ahok Pindahkan Lurah Susan dari Lenteng Agung
Cari Air Asia, Prajurit Cantik Juga Kangen Pacar
Isap Tiga Jenis Narkoba, Fariz RM Ditangkap Polisi
3 Prajurit Cantik dan Misi Berburu Air Asia
Cari Air Asia, Ada Prajurit Cantik di Kapal Perang