TEMPO.CO, Pangkalan Bun - Direktur Operasi dan Latihan Badan Search and Rescue Nasional S.B. Supriyadi mengatakan ekor Air Asia QZ8501 tempat penyimpanan kotak hitam pesawat tersebut telah terdeteksi. "Kini sedang dibuktikan dengan kamera robotik bawah laut," kata Supriyadi di Lapangan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu, 7 Januari 2015. (Baca: Ekor Air Asia Ditemukan di Dasar Laut)
Supriyadi mengatakan, jika temuan itu terbukti, Basarnas akan melakukan penyelaman untuk melihat ukuran obyek serta mencari strategi untuk mengangkatnya dari dasar laut. Menurut dia, langkah yang paling utama adalah mengangkat kotak hitam sebagai bahan investigasi penyebab jatuhnya pesawat Air Asia.
Benda tersebut akan diserahkan Basarnas kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi. "Kemungkinan besar benda itu akan dibawa ke Jakarta," ucapnya. Selain menemukan benda-benda penting, hingga hari kesebelas pencarian, Basarnas telah menemukan 41 jenazah, dan 39 di antaranya telah dibawa ke Surabaya.
Supriyadi memprediksi 50 persen penumpang Air Asia masih berada di badan pesawat, sehingga tidak hanya ekor yang menjadi prioritas, melainkan badan pesawat. "Dua jenazah terbaru ditemukan nelayan di laut Kalimantan. Super Puma milik TNI Angkatan Udara sedang melakukan penjemputan," katanya.
FERY F. | ANT
Berita Terpopuler
Isap Tiga Jenis Narkoba, Fariz RM Ditangkap Polisi
Vonis Tommy Soeharto Jadi Novum Terpidana Mati
Moeldoko Ngiler Lihat USS Sampson dan Sea Hawk