TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara film Di Balik 98, Lukman Sardi, tampaknya tak mau ambil pusing ihwal tanggapan negatif atas filmnya itu. Lewat akun Twitter-nya, ia mengaku lebih memilih diam hingga karya film panjang pertamanya itu dirilis.
"Sekarang saat yg tepat buat gue untuk diam biar nanti kenyataan yang menjawab semuanya, terserah orang mau bicara apa," ujarnya dalam cuitannya, Selasa, 6 Januari 2015.
Sebelumnya, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan bekas aktivis, Adian Napitupulu, menganggap film ini sebagai alat mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia Wiranto untuk "cuci tangan" dari peristiwa kerusuhan Mei 1998. "Saya berharap film di balik pintu istana/di balik 98 bukan untuk mencuci kejahatan Orde Baru," kata Adian dalam cuitannya. (Baca : Lukman Sardi: 'Di Balik 98' Bukan Film Sejarah)
Dalam rilis yang diterima Tempo, Adian juga menduga Wiranto menjadi salah satu penyokong dana dalam film tersebut. Namun Lukman membantah dengan selorohnya. "Senang banget kalau (Wiranto) mau nambahin. Kebetulan honor crew dan pemain masih kurang. Itu sama sekali tidak benar," ujar Lukman.
Adian juga mempermasalahkan tanggal peluncuran film yang bertepatan dengan peringatan Malari, yakni 15 Januari mendatang. "Memang film ini aneh, judulnya 98 tapi diluncurkannya saat peringatan Malari. Semoga isinya bukan pemutarbalikan sejarah," cuitnya.
Merasa tak ada gunanya berdebat, Lukman menganggap kalangan yang berkomentar negatif hanya ingin mencari sensasi. "Nggak baik kasih pernyataan atau statement yang belum tentu benar, nanti malah jadi bumerang dan jadi malu sendiri, atau memang niatnya sensasi," cuit Lukman.
DEWI SUCI RAHAYU
Berita Terpopuler
'Di Balik 98', Lukman Sardi: Mau Cari Mati?
Cameron Diaz dan Benji Madden Menikah
Trio 'The Raid' Bakal Berlaga di Star Wars
Robert Pattinson Pacari Twigs, Orang Tua Setuju