TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat mengeluarkan peringatan keamanan bagi warganya yang berada di Surabaya, Jawa Timur. Dalam situs Jakarta.usembassy.gov, Kedutaan Besar Amerika untuk Indonesia memperingatkan soal ancaman potensial keamanan di hotel dan bank yang terkait dengan Amerika di daerah tersebut. Warga Amerika diminta hati-hati apabila mengunjungi fasilitas ini.
Sebelum peringatan yang hanya berlaku di Surabaya ini, Amerika juga pernah memperingatkan warganya untuk tak bepergian atau mengeluarkan travel warning ke Indonesia pada November 2000. Larangan yang dikeluarkan setelah beberapa kali terjadi ledakan bom di Jakarta dan Bali ini baru dicabut pada 23 Mei 2008. (Baca: Apa Kata Kedubes AS Soal 'Warning' di Surabaya?)
Pencabutan tersebut dilakukan karena, menurut Amerika, banyak perbaikan terhadap situasi keamanan yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Seperti membongkar dan menangkap kelompok terorisme. (Baca: Peringatan Kedubes AS, Hotel di Surabaya Waspada)
Selain Indonesia, Amerika memang kerap memperingatkan warga negaranya untuk tak bepergian ke beberapa negara. Pada 5 Januari lalu, misalnya, Negara Abang Sam itu mengeluarkan peringatan perjalanan ke timur Ukraina. Alasannya, bentrokan antara pasukan separatis pro-Rusia dan militer Ukraina berlanjut di Donetsk dan Luhansk, wilayah Ukraina bagian timur yang berbatasan dengan Rusia. Aksi ini mengakibatkan ribuan orang cedera dan meninggal. (Baca: Risma Tak Percaya Peringatan Dini Amerika Serikat)
Pada 24 Desember 2014, Amerika juga mengeluarkan travel warning untuk Meksiko. Sebabnya, warga negara Amerika dinilai menjadi target kriminalitas, seperti penculikan, perampokan, dan pembajakan mobil oleh organisasi kriminal yang ada di negara itu. (Baca juga: 'Jauhi Hotel dan Bank Terkait Amerika di Surabaya')
NUR ALFIYAH
Topik terhangat:
AirAsia | Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Adian Napitupulu: Wiranto Danai 'Di Balik 98'?
Apa Kata Gerrard Setelah Jadi Pahlawan Liverpool?
Pemandu di Bus Wisata Curhat 'Kejamnya' Ahok