TEMPO.CO, Jakarta - Aparat gabungan Kepolisian Resor Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, meringkus warga yang diduga teroris anggota jaringan Poso dan tersangka pelaku penembakan polisi, Kamis sore, 8 Januari 2014.
“Saat ditangkap, mereka melawan dan terpaksa kami tembak,” kata Wakil Kepala Polresta Bima Komisaris Yuyan Priatmadja kepada Tempo di ruang Reserse Polresta Bima, Kamis, 8 Januari 2014.
Menurut Yuyan, dua orang yang ditembak tersebut berinisial De asal Penatoi dan Er asal Kelurahan Nae. Yuyan mengatakan De diduga terlibat kasus penembakan terhadap polisi dengan bukti senjata api berupa revolver jenis Taurus beserta enam pelurunya. (Baca juga: Penembak Polisi Bima Diduga Teroris)
Polisi juga masih memburu seseorang yang diduga buronan Detasemen Khusus 88 Antiteror Markas Besar Kepolisian RI, yakni lelaki berinisial F. F saat ini diduga masih berada di Bima.
Yuyan mengatakan polisi menyita enam butir peluru, sebuah paspor, tiga sepeda motor, jas hujan, kain penutup kepala, dan KTP atas nama MH dan MF. (Baca juga: 6 Terduga Teroris Bima Hendak Latihan Militer)
Hingga sore ini, polisi masih mengejar seorang tersangka terduga teroris kelompok Santoso. Namun hingga kini belum diketahui keberadaannya. “Kami masih melacak, belum tahu masih di Bima atau sudah ke luar kota,” katanya.
De dan Er diduga terlibat penembakan tiga anggota kepolisian di Bima pada 2014. Mereka juga disebut sempat memimpin pelatihan teroris di Bima. Saat ini, pelaku yang kabur dari sergapan polisi, berinisial F, adalah orang yang paling diburu Datasemen Khusus 88 Antiteror.
AKHYAR M. NUR
Berita lain:
PKL Beri Amplop Lurah Susan, Apa Reaksinya?
Yogyakarta Bicara Hotel dan Kampung di Belakangnya
Menteri Anies: Soal UN Harusnya seperti GRE