TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menilai Pemerintah Provinsi DKI tidak bersalah terkait dengan pemutusan kontrak pemandu wisata bus City Tour Jakarta. Sebab, menurut Ahok, kontrak kerja para pemandu wisata itu sudah habis. "Kalau kamu dikontrak, harus tahu diri. Kontrak selesai, ya, selesai," ujar Ahok di Balai Kota, Rabu, 7 Januari 2015.
Ahok menuturkan sekitar 12 pemandu wisata dikontrak oleh Dinas Pariwisata. Tugas mereka sederhana, menjadi pemandu dan menerangkan obyek wisata dari dalam bus tingkat. Mereka, kata Ahok, masih dalam tingkat uji coba. Sayang, Ahok tak menyebutkan berapa lama pemandu itu dikontrak. "Pemandu ini dikontrak individual." (Baca: Ahok: Bisa Mati Saya Mereka Minta Jadi PNS)
Ahok mengaku heran dengan pemandu wisata yang mempersoalkan pemberhentiannya. Bahkan Ahok menyebut kasus pemutusan kontrak teresebut sangat lucu. "Untuk masalah pemandu wisata ini lucu. Apakah pemandu itu lebih efektif di tempat wisata seperti Monas, Kota Tua, atau di dalam bus," tanya Ahok. (Baca: Pemandu Bus Wisata Jakarta Di-PHK Via Telepon)
Ahok juga menyangsikan motif pemandu wisata jika mengeluh terkait dengan pemutusan kontrak. "Selama mereka jadi pemandu di dalam, apa dia cerita atau cuma hanya menerima gaji saja," katanya. (Baca: Pemandu Wisata Di-PHK, Ahok: Syukur, Berlagu Sih)
Kini, bus tingkat diambil alih PT Transjakarta, termasuk manajemennya. "Bus wisata tetap jalan, namun yang mengoperasikan Transjakarta," ujar Ahok. Bus tingkat gratis tak lagi berpemandu wisata mulai Senin, 5 Januari 2015. (Baca juga: Pemandu di Bus Wisata Curhat 'Kejamnya' Ahok)
ERWAN HERMAWAN
Topik terhangat:
AirAsia | Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Pemandu di Bus Wisata Curhat 'Kejamnya' Ahok
Misteri Slot Air Asia, Aroma Kongkalikong Menguat
Cari Air Asia, Prajurit Cantik Juga Kangen Pacar
Isap Tiga Jenis Narkoba, Fariz RM Ditangkap Polisi