TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Humas Markas Besar Kepolisian RI Inspektur Jenderal Ronny Frangky Sompie mengatakan anggotanya siap menjaga dan berpatroli di sekitar kantor media di Indonesia. Hal ini dilakukan setelah kantor majalah Charlie Hebdo, Prancis, diserang kelompok bersenjata pada Rabu, 7 Januari 2015. (Baca: 10 Kartun Charlie Hebdo yang Kontroversial)
Menurut Ronny, polisi akan memantau kantor media yang pemberitaannya banyak mengangkat isu terorisme dan milisi Negara Islam Irak Suriah (ISIS). "Baik dalam konten berita maupun karikatur," kata Ronny kepada Tempo, Kamis, 8 Januari 2015.
Ronny mengatakan serangan di Prancis membuat kewaspadaan polisi terhadap ISIS semakin menguat. Menurut dia, Polri akan menindaklanjuti informasi mengenai keberadaan maupun ancaman ISIS. (Baca: Penyerang 'Pembalasan Nabi' Charlie Hebdo Tewas)
Ronny juga mengimbau kantor media untuk memperketat keamanan. Dia mengatakan petugas keamanan kantor media harus semakin waspada dan mengecek orang maupun barang yang masuk ke kantor tersebut. "Lebih bagus jika ada security door," ujarnya.
Serangan terhadap kantor majalah mingguan Charlie Hebdo menewaskan 12 orang, termasuk 4 kartunis, dan redaktur. Majalah kontroversial itu diduga diserang oleh kelompok fundamentalis, setelah memuat kartun yang menyindir milisi ISIS.
YOLANDA RYAN ARMINDYA
Berita Terpopuler
Heboh Wanita Medok Halau ISIS di YouTube
Ekor Air Asia Ditemukan, Penyelam Kehabisan Oksigen
Ekor Air Asia Ditemukan di Dasar Laut