TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengutuk peristiwa penembakan di kantor majalah berita satir Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang dan melukai sejumlah orang lainnya. Ia menyatakan Indonesia melawan semua bentuk terorisme di semua negara. "Semua yang seperti itu tidak dibenarkan," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Kamis, 8 Januari 2015. (Baca : Charlie Hebdo Diserang, Pena dan Rokok Bicara)
Perlawanan Indonesia terhadap terorisme, menurut JK, pasti dilakukan juga oleh sebagian besar negara di dunia yang menentang segala bentuk aksi teror. Menurut JK, penembakan di Paris menjadi peringatan bagi semua negara untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan, meski motif aksi tersebut belum pasti. (Baca : 10 Kartun Charlie Hebdo yang Kontroversial)
Tapi JK justru tak setuju terhadap peringatan keamanan yang dikeluarkan Amerika Serikat dan Australia. Meski Indonesia meningkatkan kewaspadaan, kata dia, tak ada indikasi dan bukti bahwa ancaman aksi teror di negara ini meningkat.
JK juga mengkritik negara-negara yang mudah mengeluarkan peringatan perjalanan ke negara lain. Menurut dia, tak ada satu pun negara di dunia yang seratus persen aman. Semua negara memiliki potensi bahaya jika minim pengawasan dan antisipasi. "Kalau begitu, bisa ada travel warning ke seluruh negara," kata JK.
FRANSISCO ROSARIANS
Terpopuler
Menteri Jonan: Kenapa Saya Harus Tunduk pada Singapura?
10 Kartun Charlie Hebdo yang Kontroversial
Jonan: Dirjen Perhubungan Udara Bubarkan Saja
PKL Beri Amplop Lurah Susan, Apa Reaksinya?
Penyerang 'Pembalasan Nabi' Charlie Hebdo Tewas