TEMPO.CO, Semarang - Pemerhati masalah terorisme, Noor Huda Ismail, mengatakan petinggi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) saat ini telah menerapkan strategi desentralisasi dalam aksi teror mereka. Karena itu, masyarakat Indonesia diminta waspada.
“Pengikut ISIS dibolehkan melakukan serangan di mana pun,” kata Noor Huda kepada Tempo, Kamis, 8 Januari 2015. “Video ISIS juga bisa mempengaruhi simpatisan ISIS di Indonesia melakukan teror di dalam negeri.”
Video ISIS yang dimaksud Noor Huda adalah rekaman di Internet tentang Salim Mubarok At Tamimi, pengikut ISIS asal Malang, Jawa Timur. Dalam video tersebut, At Tamimi mengancam menyerang Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Detasemen Khusus 88 Antiteror Markas Besar RI, dan Banser Nahdlatul Ulama.
Menurut Noor Huda, At Tamimi mempunyai beberapa pengikut militan, terutama remaja.
Noor Huda juga menyinggung soal 12 warga Indonesia yang ditangkap di Malaysia karena ingin bergabung dengan ISIS di Suriah. Menurut Noor Huda, kegagalan mereka ke Suriah bisa jadi dilampiaskan di Indonesia dalam bentuk aksi teror. (Baca juga: Malaysia Tahan 12 WNI yang Akan Gabung ISIS)
SOHIRIN
Berita lain:
'Pembalasan Nabi, Penyerang Charlie Hebdo Terekam
Analisis BMKG Soal Mesin Air Asia Beku Keliru
Bill Gates Minum Air Olahan dari Kotoran Manusia