TEMPO.CO, Malang - Soejono menyatakan dirinya merahasiakan kematian adiknya, Rudy Soetjipto, beserta anggota keluarganya dalam tragedi pesawat Air Asia QZ8501 dari ibu mereka, Litawati Lina, 94 tahun. Duka kehilangan empat anggota keluarga sekaligus dikhawatirkan menyebabkan kesedihan luar biasa dan mengganggu kesehatan ibunda.
Selama ini, Soejono mengatakan, proses peribadatan, persemayaman, dan perabuan diurus bersama lima saudara Rudy di Malang dan Surabaya. Jenazah Kevin telah dikremasi Ahad pekan lalu, sedangkan jasad Rudy disemayamkan di Rumah Persemayaman Gotong Royong Malang.
"Rencananya, besok jenazah diperabukan di Sentong Lawang Kabupaten Malang," katanya, Kamis, 8 Januari 2015. (Baca berita sebelumnya: Santunan Pemakaman Korban Air Asia Diprotes)
Rudy menumpang pesawat Air Asia bersama Lindawati Anggoro (istri), Kevin Alexander Soetjipto (anak), dan Cindy Clarissa Soetjipto (anak). Jenazah Rudy dan Kevin telah berhasil diidentifikasi, sedangkan Lindawati dan Cindy belum. (Baca: Barang Korban Air Asia Disumbangkan ke Panti Asuhan)
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur mencari sumber data untuk melakukan tes DNA dengan mendatangi rumah Rudy pada Kamis, 8 Januari 2014. Saat menyisir rumah Rudy di Terusan Tinombala 16 RT 2 RW 1, Kota Malang, petugas mendapat rontokan rambut Cindy dan Lindawati serta sisir dan jepit rambut.
Jika berhasil diidentifikasi, Soejono merencanakan jenazah keduanya akan dikremasi secara bersamaan. Ia mendapat kabar bahwa jenazah Cindy dan Lindawati telah ditemukan, tinggal menunggu identifikasi.
EKO WIDIANTO
Terpopuler
Menteri Jonan: Kenapa Saya Harus Tunduk pada Singapura?
10 Kartun Charlie Hebdo yang Kontroversial
Jonan: Dirjen Perhubungan Udara Bubarkan Saja
PKL Beri Amplop Lurah Susan, Apa Reaksinya?