TEMPO.CO, Banda Aceh - Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry Banda Aceh A. Rani Usman mengatakan, secara akademik, apa yang dilakukan Rosnida tidak ada persoalan yang besar. Hanya saja, dosen tersebut tidak memberitahukan pihak kampus saat melakukan kunjungan bersama mahasiswa ke gereja tersebut. (Baca: Heboh, Dosen IAIN Ajak Mahasiswa Belajar di Gereja)
Rosnida Sari merupakan alumnus Flinders University, Australia. Ia sempat tinggal bersama penduduk lokal Flagstaff Hill selama tiga bulan. Dia sering memenuhi undangan pesta barbeque dan piknik, bahkan ikut dalam kegiatan gereja-gereja di sana.
Baca Juga:
Selesai kuliah, Rosnida kembali ke kampus UIN Ar-Raniry. Saat mengajak mahasiswa ke gereja, dia mengajar untuk mata kuliah gender dalam perspektif Islam. Tujuan mengajak mahasiswa ke gereja adalah memperluas wawasan mahasiswa.
Rani menuturkan masyarakat Aceh menganggap Rosnida telah melakukan kesalahan karena membawa mahasiswa ke gereja. Rosnida dianggap melakukan hal-hal yang tidak biasa sesuai dengan etika, budaya, dan kearifan lokal masyarakat. “Tapi fenomena muncul setelah diketahui masyarakat. Kampus pun melihat perlu menyikapinya,” ujar Rani. (Baca: Ajak ke Gereja, Dosen IAIN Aceh Diberi Sanksi)
Menurut dia, kasus itu muncul baru-baru ini setelah Rosnida menuliskan pengalamannya kepada salah satu media di luar negeri pada awal Januari 2015. Sedangkan kunjungan membawa mahasiswa ke gereja pada November 2014.
Oleh beberapa orang, kunjungan laporan Rosnida kemudian dipublikasi di Facebook dan muncullah beragam tanggapan. “Kalau tidak ditulis, tidak terjadi gejolak dan masalah.”
Ragam tanggapan muncul, ada yang mempermasalahkan dan ada yang tidak mempermasalahkannya. Di sisi lain, tutur Rani, masyarakat Aceh punya budaya yang kental dengan ajaran Islam. “Jadi, ini lebih kepada persoalan budaya, kemudian kami di kampus menyikapi agar tidak bertambah besar.”
Rani mengatakan rekomendasi Dekan Fakultas Dakwah agar Rosnida meminta maaf kepada masyarakat Aceh bertujuan mendinginkan suasana. “Semoga kasus ini dapat diambil hikmahnya oleh semua,” ujarnya.
ADI WARSIDI
Berita lain:
'PNS Seksi' di Kota Bekasi Ditegur
Djarot: DKI Bikin Kampung Atlet di Kemayoran
Lurah Susan di Gondangdia dan Cerita 50:3