TEMPO.CO, Sumenep-Ahmat Nuri, 28 tahun, perangkat Desa Guluk-guluk, Kecamatan Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menjadi korban pengeroyokan saat sedang mendata warga miskin di Desa Brakas Laok, Jumat, 9 Januari 2015. Akibatnya, Ahmat Nuri menderita luka parah pada lengan kanan dan telinga kirinya karena disabet celurit. "Korban adalah adik Kepala Desa Guluk-guluk," kata Kepala Kepolisian Sektor Guluk-guluk Ajun Komisaris Rasidi.
Polisi belum dapat memastikan motif di balik pengeroyokan tersebut. Menurut Rasidi, beberapa jam setelah mendapat informasi tersebut polisi langsung berusaha menyergap dua orang yang diduga pelaku pengeroyokan, namun tidak berhasil. "Dua rumah itu kosong, jadi saat ini kami fokus mengejar para pelaku," ujar dia.
Rosyid, warga Brakasa Laok yang melihat kejadian itu mengatakan, penyerangan dilatarbelakangi masalah perselisihan pemilihan Kepala Desa Guluk-guluk beberapa waktu lalu. (Baca berita lainnya: Lamaran Ditolak, Pemuda ini Tewas dalam Duel Carok )
Sebab, kata Rosyid, sebelum mengeroyok Ahmat Nuri, para pelaku yang berjumlah sekitar 20 orang itu mengusir korban untuk tidak lagi menginjakan kakinya di Brakas Laok. "Kami warga Brakas, tidak mengakui kepemimpinan kepala desa sekarang," kata Rosyid menirukan ucapan salah seorang pelaku.
Usai mengusir korban, seorang pelaku mengayunkan celuritnya. Saat itu Ahmat Nuri tengah berada di dalam rumah warga bernama Jauzi karena hendak mendata warga miskin penerima bantuan beras miskin dan bedah rumah. (Baca: Tersinggung, Motif Penganiayaan Aktivis Bangkalan)
Menurut Rosyid, dari 20 pengeroyok, hanya enam orang yang aktif menganiaya Ahmat Nuri, mereka masing-masing berinisial MH, MS, RF, MLD, dan HR. "Korban saat ini dirawat di Rumah Sakit Moh. Anwar Sumenep," ujarnya. (Baca juga: Bandar Narkoba Bacok Polisi)
MUSTHOFA BISRI
Berita Terpopuler:
Penyelam Belut Air Asia Jumpa Hiu: Assalamualaikum
Beresi Kisruh Penerbangan, Jonan Ikuti Cara Susi
Perjanjian Pranikah Korban Air Asia Susahkan Risma
Teror Lagi di Paris, Polwan Tewas Tertembak
Kisah Penyelam Belut pada Pencarian Air Asia
Di Australia, Dosen UIN Aceh Ikut Klub Gereja