TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Agus Santoso mengatakan instansinya siap membantu dalam proses seleksi calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Saat ini ada lima calon pengganti Jenderal Sutarman, yang akan pensiun pada Oktober 2015. (Baca: Soal Calon Kapolri, Kompolnas: Kami Tidak Memihak)
"PPATK tentu saja siap bila diminta memberi bahan pertimbangan dalam proses seleksi pejabat-pejabat strategis, seperti halnya calon Kepala Polri," ujar Agus dalam pesan singkatnya kepada Tempo, Kamis, 8 Januari 2015.
Biasanya, dalam membantu proses seleksi, tutur Agus, PPATK akan menelisik rekam jejak keuangan sang calon sampai ke keluarga dan orang terdekatnya. "Apakah ada catatan tentang transaksi mencurigakan atau transaksi tunai di atas Rp 500 juta," katanya.
Caranya, mengecek di data laporan transaksi keuangan mencurigakan dan laporan transaksi keuangan tunai, serta melihat apakah ada nama mereka dalam laporan hasil analisis/laporan hasil pemeriksaan yang pernah disampaikan kepada instansi penegak hukum. (Baca juga: Jokowi Diingatkan Tolak Budi Gunawan untuk Kapolri)
Sampai saat ini, ujar Agus, PPATK belum dapat menelusuri aliran transaksi keuangan milik lima perwira tinggi tersebut. "Belum ada permintaan," ujar Agus. (Baca juga: Cari Calon Kapolri, Kompolnas Pelajari 5 Jenderal)
Sabtu pekan lalu, melalui Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Presiden Joko Widodo meminta masukan KPK dalam proses pemilihan calon Kapolri. Saat ini Komisi Kepolisian Nasional tengah menelusuri rekam jejak lima jenderal bintang tiga.
Lima jenderal bintang tiga itu adalah Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti, Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komjen Budi Gunawan, Inspektur Pengawasan Umum Polri Komjen Dwi Priyatno, dan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komjen Suhardi Aulius.
SINGGIH SOARES
Baca Berita Lainnya:
Vonis Tommy Soeharto Jadi Novum Terpidana Mati
Moeldoko Ngiler Lihat USS Sampson dan Sea Hawk
Khotbah Jumat Ngawur, NU: Jemaah Boleh Interupsi
Ekor Air Asia Ditemukan, Penyelam Kehabisan Oksigen
Interupsi Khotbah Jumat Ngawur Boleh, Ini Dasarnya