TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum Jakarta Selatan kehilangan 9.000 kotak suara. Kotak suara yang terbuat dari aluminium itu diduga dicuri dari gudang penyimpanan di Jalan Pengadegan, Jakarta Selatan.
Ketua KPU Jaksel Muhammad Ikbal menuturkan, sampai saat ini, pihaknya belum mengetahui siapa pelaku pencurian itu. "Sudah lapor sejak bulan November lalu ke Polres Jaksel. (Kasus pencurian kotak suara) masih didalami," ujar Ikbal, Jumat, 9 Januari 2015.
Menurut Ikbal, Peristiwa itu sebenarnya terjadi pada November 2014. Salah satu stafnya melaporkan bahwa gudang penyimpanan kotak suara dibobol maling. Akibatnya, 9.000 kotak suara yang sudah dalam kondisi rusak raib. "Itu bekas Pemilu 2004 dan 2009," tuturnya.
Namun, karena termasuk aset negara, Ikbal mengatakan hilangnya kotak suara itu harus tetap diusut. "Polisi harus mengusut sampai tuntas, siapa yang berani mengambilnya," ujarnya.
Ikbal menuturkan kotak suara itu masih berada di gudang penyimpanan karena pihaknya masih menunggu instruksi dari KPU pusat. Namun, sebelum ada instruksi, kotak suara itu hilang. "Saya sudah lapor ke KPU pusat soal kehilangan ini," katanya.
NINIS CHAIRUNNISA
Berita lain:
Interupsi Khotbah Jumat, FPI: Itu Kurang Beradab
Heboh, Dosen IAIN Ajak Mahasiswa Belajar di Gereja
'PNS Seksi' di Kota Bekasi Ditegur