TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Search and Rescue Nasional Marsekal Madya Henry Bambang Soelistyo mengatakan timnya tetap akan melanjutkan operasi meski kotak hitam atau black box pesawat Air Asia QZ8501 berhasil ditemukan. Soelistyo ingin menemukan jenazah pesawat nahas itu sebanyak-banyaknya.
"Tim tetap mencari. Tapi nanti kami evaluasi antara efektivitas dan efisiensi, tidak mungkin operasi sepanjang tahun. Kami berusaha semaksimal mungkin," ujar Soelistyo di kantornya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 8 Januari 2015. (Baca: Hujan Ancam Pengangkatan Ekor Air Asia)
Soelistyo tidak bisa menjamin timnya dapat menemukan keseluruhan korban pesawat rute Surabaya-Singapura yang berjumlah 155 penumpang dan 7 awak itu. "Kami tidak ada target, nanti evaluasi dulu." (Baca: Penyelam Belut Air Asia Jumpa Hiu: Assalamualaikum)
Selain penumpang, tim SAR gabungan juga terus berupaya mencari bagian besar badan pesawat jenis Airbus A320-200 itu. Soelistyo menduga pada bagian besar pesawat masih ada penumpang yang terjebak di dalamnya. (Baca: Curhat Penyelam Air Asia, Bovlen-Oo dan Pembuktian)
Adapun untuk serpihan-serpihan pesawat Air Asia yang masih terserak di dasar laut, dia belum bisa memastikan apakah tim SAR akan mengangkatnya ke permukaan. Menurut Soelistyo, pengangkatan puing-puing itu bergantung pada permintaan tim investigasi atau dari pihak Air Asia. (Baca: Kisah Penyelam Belut pada Pencarian Air Asia)
"Kalau dengan serpihan yang ada dan dengan black box yang ditemukan sudah cukup, ya, terserah Air Asia diangkat atau tidak. Kalau kepentingan Basarnas, cari yang terbesar itu untuk menemukan saudara-saudara kita yang terjebak," katanya. (Baca: Perjanjian Pranikah Korban Air Asia Susahkan Risma)
LINDA TRIANITA
Topik terhangat:
Air Asia | Khotbah Jumat | Charlie Hebdo | Menteri Jonan | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Interupsi Khotbah Jumat, FPI: Itu Kurang Beradab
Heboh, Dosen IAIN Ajak Mahasiswa Belajar di Gereja
Soal Charlie Hebdo, Ini Kata Penulis Ayat Setan
'PNS Seksi' di Kota Bekasi Ditegur