TEMPO.CO, Mataram - Mulai Sabtu, 10 Januari 2015, hingga akhir Maret 2015 jalur pendakian ke puncak Gunung Rinjani ditutup. Penutupan selama tiga bulan ini sudah rutin dilakukan mengingat buruknya cuaca di Rinjani saat musim hujan sejak beberapa tahun lalu.
Alasan penutupan jalur pendakian ini adalah melindungi keselamatan pendaki. ''Cuaca kurang mendukung kegiatan pendakian, bahkan membahayakan,'' kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Agus Budiono kepada Tempo, Sabtu siang, 10 Januari 2015.
Cuaca dinilai membahayakan pendaki karena curah hujan tinggi dan angin bertiup kencang. Selain itu, penutupan juga bertujuan memulihkan ekosistem di Rinjadni, khususnya di jalur pendakian dan sekitarnya
Selama April-Desember 2014, Rinjani dikunjungi 44 ribuan pendaki melalui pintu Sembalun, Senaru, dan Timbenuh. Padahal setahun sebelumnya hanya tercatat 24.114 orang yang berasal dari 60 negara lebih. Artinya, rata-rata jumlah pendaki 5.000 orang per bulan.
Pendaki mancanegara ke Rinjani tercatat 14.463 orang. Jumlah pendaki terbanyak dari Prancis, yakni 1.179 orang, diikuti Jerman 731 orang, Belanda 630 orang, Inggris 583 orang, dan Kanada 402 orang.
SUPRIYANTHO KHAFID
Berita lain:
Teroris di Paris, Kakak Beradik Ditembak Mati
Teror di Paris, Ini Cerita Warga Indonesia
Mengurus Gigi, Jokowi ke Klinik Balai Kota DKI