TEMPO.CO, Solo - Penggunaan Alun-alun Utara sebagai lokasi penampungan sementara pedagang Pasar Klewer yang terbakar belum diputuskan hingga saat ini. Sebab, pihak Keraton Kasunanan Surakarta sebagai pemilik aset meminta kompensasi penggunaan alun-alun dalam jumlah tertentu.
"Besaran kompensasi yang diminta Keraton masih kami bicarakan dengan pihak eksekutif," kata Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Surakarta Umar Hasyim, Sabtu, 10 Januari 2015. Sebab, pemerintah belum menyiapkan anggaran khusus untuk membayar kompensasi itu. (Baca juga: Sudah 4 Jam Lidah Api Pasar Klewer Menyalak)
Menurut informasi yang diperoleh Tempo, Keraton meminta kompensasi atas penggunaan alun-alun itu melalui surat yang dikirim kepada Pemerintah Kota Surakarta. Surat itu membalas surat permohonan izin penggunaan alun-alun yang dikirim Pemerintah Kota.
Pemerintah Kota lantas membicarakan masalah permintaan kompensasi itu dengan para legislator. Sebab, penggunaan anggaran untuk pembangunan pasar darurat itu harus mendapat persetujuan Dewan.
Sayangnya, Umar enggan menyebut nilai kompensasi yang diminta Keraton. "Belum bisa kami sebut sekarang karena alasan etis," katanya. Dia hanya menyebutkan nilai yang diminta Keraton cukup memberatkan. "Mudah-mudahan masih bisa dinegosiasikan," katanya.
Pemerintah Kota Surakarta saat ini hanya memiliki anggaran sekitar Rp 22 miliar untuk membuat pasar darurat bagi ribuan pedagang Pasar Klewer. Anggaran tersebut diperkirakan hanya cukup untuk membuat bangunan fisik sementara. "Kompensasi memang belum dihitung," kata Umar.
Sedangkan pihak penguasa Keraton Surakarta hingga saat ini belum bisa dimintai konfirmasi mengenai permintaan kompensasi tersebut. Kuasa hukum Paku Buwono XIII, Ferry Firman Nurwahyu, tidak mengangkat telepon saat dihubungi. Dia juga belum membalas pesan pendek yang dikirim Tempo.
Pusat perdagangan tekstil dan garmen Pasar Klewer terbakar pada 27 Desember 2014. Sekitar 2.300 pedagang kehilangan tempat usaha serta barang dagangan. Pemerintah Kota Surakarta saat ini berupaya menyiapkan tempat berjualan darurat bagi pedagang sembari menunggu Pasar Klewer selesai direnovasi.
AHMAD RAFIQ
Berita lain:
Teroris di Paris, Kakak Beradik Ditembak Mati
Teror di Paris, Ini Cerita Warga Indonesia
Mengurus Gigi, Jokowi ke Klinik Balai Kota DKI