TEMPO.CO, Masamba - Terduga teroris Poso, Ilham Syafii, ditembak mati di perkebunan kelapa sawit sekitar 100 meter di belakang rumah warga Dusun Beringin, Desa Bungadidi, Kecamatan Tanalili, Kabupaten Luwu Utara, Sabtu, 10 Januari 2015, sekitar pukul 10.00 Wita. Di lokasi penembakan, hanya ada beberapa rumah yang dikelilingi pohon kakao.
Salah seorang saksi mata, Rahmawati, mengatakan tak ada warga sekitar yang mengenal Ilham. Dia mengatakan, sebelum ditembak, Ilham datang ke warungnya menggunakan sepeda motor berpelat DN (Sulawesi Tengah). Ilham mengenakan sweater warna hijau hingga menutupi kepalanya.
Ilham membeli dua silet. Setelah membayar, tiba-tiba dia lari ke belakang warung karena melihat tiga orang polisi yang membututinya. Warga yang melihat kejadian tersebut kaget, apalagi ketika mendengar suara tembakan tiga kali berturut- turut.
"Kami tidak mengenal korban terduga teroris. Bahkan saat dia dikejar oleh polisi, kami mengira dia pelaku kolor ijo yang meresahkan warga akhir-akhir ini," kata Rahmawati.
Di belakang rumah Rahmawati terdapat percikan darah setelah korban ditembak polisi. Warga juga menemukan stiker sepeda motor yang diduga milik Ilham. Tak lama kemudian polisi menaikkan jasad Ilham ke mobil Toyota Avanza warna hitam.
Kepala Kepolisian Resor Luwu Utara, Ajun Komisaris Besar Hery Marwanto, membenarkan penembakan terhadap terduga terori tersebut. Namun, Hery menyatakan tidak mengetahui kronologi kejadiannya.
"Terduga teroris ini memang sudah diintai dari Poso. Informasi yang kami peroleh, terduga teroris ini mengendarai sepeda motor," kata Hery. Dia menjelaskan, terduga teroris tersebut langsung dibawa ke Kota Makassar.
Dari informasi yang dihimpun Tempo, Ilham pernah menempuh pendidikan di salah satu pesantren di Kecamatan Bone-Bone, Luwu Utara.
Setelah penembakan, Wakil Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani langsung memerintahkan Kesatuan Bangsa dan Politik Luwu Utara berkoordinasi dengan polisi dan TNI. "Kami minta warga jangan panik. Terduga teroris ini kami pastikan bukan warga Luwu Utara," kata Indah.
HASWADI