Indosat Minta Maaf ke Bekasi, Proses Hukum Jalan

TEMPO.CO, Bekasi - Satu lagi komunitas di Kota Bekasi yang akan mengadu ke Kepolisian Resor Bekasi Kota ihwal perisakan lewat iklan. "Kali ini pihak PT Indosat Tbk-nya yang kami laporkan," kata Sekretaris Ikatan Alumni SMAN 1 Kota Bekasi Eko Prasetyo kepada Tempo, Sabtu, 10 Januari 2015.

Sebelumnya, pada Jumat malam, 9 Januari 2015, Forum Studi Mahasiswa untuk Kemanusiaan dan Demokrasi, Komite Nasional Pemuda Indonesia, Dewan Presidium Mahasiswa Pranata Indonesia, dan Forum Daulat Bekasi mengadukan Marketing Communications (Marcom) PT Indosat Tbk.

"Pihak Marcom sudah mengakui," kata Eko, "Tapi di sini yang ikut bertanggung jawab adalah perusahaan, dalam hal ini PT Indosat Tbk." Menurut Eko, induk perusahaan tidak menyunting iklan yang dibuat oleh pihak Marketing Communications. Padahal iklan itu melecehkan Kota Bekasi. (Baca: Warga Kota Bekasi Adukan Indosat ke Polisi)

Sebelumnya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyatakan kecewa terhadap perusahaan telekomunikasi PT Indosat Tbk karena membuat iklan yang dianggap menyudutkan daerah yang dipimpinnya. Dalam iklan itu disebutkan "Liburan ke Aussie lebih mudah dibanding ke Bekasi".

"Bagi saya, itu pelecehan dari produk iklan yang tidak ada dasar ukurannya," kata Rahmat, Sabtu, 10 Januari 2015. Ia mencontohkan, kemacetan tak hanya terjadi di Bekasi, tapi juga sejumlah wilayah lain, seperti Jakarta dan Bogor. Bahkan tingkat keparahan kemacetan Kota Bekasi berada di bawah dua wilayah itu. (Baca:Wali Kota Sebut Iklan Indosat Melecehkan Bekasi)

Eko mengatakan pihaknya telah didatangi oleh manajemen dan Marketing Communications PT Indosat Tbk. Menurut Eko, Indosat telah meminta maaf atas iklan tersebut. Namun permintaan maaf ini tidak membuat proses hukum terhenti. Dalam pertemuan itu, pihaknya menuntut PT Indosat Tbk menyatakan permintaan maaf di lima media cetak dalam satu halaman penuh. "Tujuh hari secara berturut-turut," kata Eko.

Menurut Eko, pembawaan kasus itu ke ranah hukum itu bertujuan memberikan efek jera bagi siapa pun, agar tak melecehkan suatu daerah dalam membuat sesuatu yang bersifat viral, seperti yang terjadi pada Kota Bekasi. "Sebagai pembelajaran, agar tak sembarangan membuat (sesuatu yang bersifat) viral," ujar Eko. "Harus dipikirkan dulu."

Sesuai dengan rencana, pada Senin pekan depan, Ikatan Alumni SMAN 1 Kota Bekasi dan komunitas lain akan mengadukan kasus ini ke Polres Bekasi Kota. Mereka menggunakan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 27 ayat 3 juncto Pasal 310 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang Pencemaran Nama Baik sebagai dasar aduan. "Ancaman hukuman 6 tahun penjara." 

ADI WARSONO

Baca juga:
Tawuran Bawa Clurit, Polisi Tahan 4 Pelajar SMK
Taliban Pakistan Serbu Sekolah Militer
Incar Kantor Menteri BUMN, Ahok Bangun Mal Rakyat
Pesan Ahok Buat Marbot yang Berangkat Umroh