TEMPO.CO, Paris-Aksi penembakan di kantor redaksi majalah mingguan Charlie Hebdo membuat Prancis berduka. Duka tersebut ditunjukkan dengan mematikan lampu Menara Eiffel, ikon Prancis yang terletak di jantung kota Paris.
Menara Eiffel yang biasanya terang benderang oleh lampu berubah gelap beberapa jam setelah pemerintah Prancis meminta warganya untuk mengheningkan cipta serentak atas penembakan di kantor redaksi Charlie Hebdo pada Rabu pagi, 7 Januari 2015. Hal tersebut dilakukan untuk menghormati 12 korban yang tewas. (Baca:Begini Solidaritas Koran Dunia untuk Charlie Hebdo)
Selain di menara Eiffel, suasana duka juga tampak di Place de la Republique. Lokasi nongkrong warga Paris tersebut mendadak sendu. Orang datang sambil membawa poster bertuliskan "We Are Charlie".
"Kami ke sini untuk Charlie, untuk para jurnalis yang tewas. Juga untuk para wartawan yang selamat dan tetap melanjutkan karyanya." Ujar Isabelle Bordes, wartawan harian Ouest France seperti dilansir CNN, Jumat, 9 Januari 2015. (Baca:Penembak di Charlie Hebdo Pernah 'Cuci Otak' )
Faycal Haddad, seorang muslim, juga ikut dalam aksi tersebut Ia membawa poster bertuliskan, "Bukan atas namaku, bukan atas nama agamaku." . Menurut dia, aksi terorisme bukan ajaran Islam.
Kantor Charlie Hebdo diserang pada Rabu siang, saat anggota redaksi menggelar rapat. Dari 12 korban tewas, salah satunya adalah kartunis dan Pemimpin Redaksi Charlie Hebdo, Stephane Carbonniere. Penembakan ini terjadi setelah Charlie Hebdo mengunggah karikatur pemimpin kelompok militan Negara Islam (IS/ISIS), Abu Bakar al-Baghdadi, di Twitter. (Baca:Teroris di Paris, Kakak Beradik Ditembak Mati )
TIKA PRIMANDARI I CNN I AFP
Baca juga:
Lini Depan Kurang Tajam, PSM Masih Buru Striker
Apple Tidak Masuk Jajaran Laptop Terbaik CES 2015
Begini Solidaritas Koran Dunia untuk Charlie Hebdo
JK: PMI Hadir Maksimal 6 Jam Setelah Bencana