TEMPO.CO, Surabaya - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur berhasil mengidentifikasi tiga jenazah korban AirAsia QZ8501. Dua di antaranya merupakan pasangan suami istri (Pasutri) misionaris asal Korea Selatan, Seong Beom Park (37) dan Kyung Hwa Lee (34). (Baca: Data DNA Keluarga Korban Air Asia Hampir Lengkap )
Jasad kedua Pasutri itu berhasil diidentifikasi karena memiliki ciri khusus. Menurut Ketua Tim DVI, Komisaris Besar Budiyono, jenazah berlabel B047 teridentifikasi bernama Kyung Hwa Lee, sang istri, melalui data metode primer antara antemortem dan postmortem. "Saat pencocokkan gigi, ditemukan tambalan beberapa gigi yang berbahan emas," kata dia, Ahad 11 Januari 2015. (Baca juga: Black Box Air Asia Diduga Ada di 2 Titik Ini)
Data itu didukung pula data medis yakni jenazah mengenakan bra untuk menyusui (maternity bra). Budiyono mengatakan berdasarkan keterangan Ai Asia, Kyung Hwa Lee adalah satu-satunya penumpang yang membawa bayi.
Jenazah Seong Beom Park, sang suami, juga dikenali lewat tambalan gigi berbahan emas. Budiyono mengatakan Seong Beom Park sedang membawa gendongan bayi. "Ini terlihat di CCTV," kata Budiyono. Proses identifikasi jenazah keduanya turut melibatkan Tim DVI Korea Selatan.
Namun hingga saat ini tim pencari belum menemukan jasad sang bayi, Yuna Park, yang berumur 1 tahun. Budiyono mengatakan identifikasi bayi itu bisa lebih mudah mengingat Tim DVI sudah mengantongi profil biologis dari orang tuanya.
Satu jenazah lain yang teridentifikasi ialah wanita warga Indonesia berusia 19 tahun bernama Vera Chandra Kho. Vera adalah warga Tarakan Tengah, Kalimantan Timur. Berdasarkan metode pemeriksaan primer, terdapat kesamaan data sidik gigi antara antemortem dan postmortem. "Tim DVI berhasil meminta sampel cetakan gigi kepada dokter yang pernah merawat korban," ujar Budiyono.
Hingga saat ini, tim DVI telah mengindentifikasi 32 jenazah korban dari total 48 jenazah yang diterima. Sebanyak 29 sudah diserahkan kepada pihak keluarga, sementara 16 masih menjalani pendalaman pemeriksaan. (Baca: Dua Lagi Korban Air Asia Dikenali Berkat Data DNA)
ARTIKA RACHMI
Berita Terpopuler
Jokowi Tunjuk Budi Gunawan Cepat, Mengapa?
Diancam Bom, Kantor VoA Indonesia Gelap Gulita
Jokowi: Izin Penerbangan Bertahun-tahun Dibiarkan