TEMPO.CO , Pangkalan Bun - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi Tatang Kurniadi mengatakan, seluruh pecahan pesawat AirAsia QZ 8501 akan diangkut ke kantor KNKT di Jakarta untuk proses investigasi. "Semua serpihan akan disatukan dan direkonstruksi. Kalau ekornya kecil, akan diangkut pakai pesawat, kalau besar pakai kapal Kementerian Perhubungan," kata Tatang di Lapangan Udara Iskandar Pangkalan Bun, Sabtu, 10 Januari 2015.
Tim Basarnas telah mengangkat ekor pesawat dari dasar laut ke permukaan dengan lifting bag (balon pengapung). Selanjutkan pecahan itu ditarik menggunakan crane kapal Crest Onyx milik Rusia untuk dibawa ke Pelabuhan Teluk Kumai, Pangkalan Bun. Rencananya, kapal tersebut merapat ke Kumai pada Ahad, 11 Januari 2015, pukul 11.00 WIB (baca: Ekor Air Asia Telah Diangkat, Black Box Kapan?).
Tatang mengungkapkan seluruh pecahan -- termasuk ekor pesawat-- akan ditempatkan di gudang bekas terminal haji Bandar Udara Halim Perdanakusuma. "KNKT sedang disorot internasional. Banyak yang tak percaya KNKT Indonesia mampu padahal kami sudah memiliki alat pembaca sejak 2008," kata Tatang (baca: Duka Air Asia, KNKT: Wajah Indonesia Dipertaruhkan).
Target utama KNKT saat ini adalah menemukan black box. Alasannya, black box menjadi kunci utama untuk mengungkap penyebab kecelakaan yang terjadi pada 28 Desember 2014. "Kalau sudah dapat black box, 70-80 persen penyebab bisa terjawab," kata Tatang.
PUTRI ADITYOWATI
Berita lain:
Teroris di Paris, Kakak Beradik Ditembak Mati
Teror di Paris, Ini Cerita Warga Indonesia
Mengurus Gigi, Jokowi ke Klinik Balai Kota DKI