TEMPO.CO, Berlin - Sebuah surat kabar Jerman yang mencetak ulang kartun Nabi Muhammad dari suratkabar satire Prancis, Charlie Hebdo, menjadi target serangan teror pembakaran. "Batu dan kemudian benda terbakar dilemparkan melalui jendela," kata seorang juru bicara polisi kepada AFP, seperti dimuat Guardian. "Dua kamar di lantai bawah rusak tetapi api padam dengan cepat."
Tabloid lokal itu, Hamburger Morgenpost, menampilkan tiga kartun Charlie Hebdo di halaman depan setelah terjadi pembantaian di Paris, Rabu 7 Januari 2015 lalu. Saat itu, dua orang bersenjata menyerbu kantor Charlie Hebdo di Paris, menewaskan 12 orang, termasuk beberapa satiris Perancis. Dua tersangka penyerangan tewas Jumat 9 Januari 2015 dalam kontak senjata dengan polisi.
Baca Juga:
Tidak ada yang terluka dalam serangan yang terjadi di kantor Hambuerger Morgenpost, pada Ahad 11 Januari 2015, pukul 01.20 waktu setempat di Othmarschen. Dua orang ditahan dan penyelidikan telah dimulai, kata sumber di polisi.
Polisi mengatakan terlalu dini untuk mengatakan apakah ada hubungan antara serangan itu dengan publikasi kartun surat kabar Charlie Hebdo. Polisi juga menolak untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang tersangka yang ditangkap.
Guardian belum bisa meminta tanggapan dari Morgenpost Hamburger, suratkabar yang memiliki sirkulasi sekitar 91,000 eksemplar. "Asap tipis masih menggantung di udara, polisi masih mencari petunjuk," kata surat kabar itu dalam edisi online-nya.
Laporan-laporan media mengatakan penerbit surat kabar telah memerintahkan perlindungan dari keamanan swasta di kantornya. Kantor berita Jerman, DPA, melaporkan bahwa serangan itu diluncurkan dari sebuah halaman gedung dan menghantam ruang arsip Morgenpost Hamburger.
Guardian | Abdul Manan
Berita Lainnya
Skandal Pangeran Andrew Ditawar Jadi Film Porno
Teror di Paris, Pria Muslim Penyelamat Ini Dipuji
Denda Rp 7,7 Juta karena Makan Kelamaan
Setelah Charlie Hebdo, Al-Qaeda Menarget Irlandia