TEMPO.CO, Las Vegas -Pameran elektronik internasional di Las Vegas, Amerika Serikat, selalu menjadi referensi perkembangan teknologi elektronika dunia. Ini ajang inovasi terapan terbesar di muka bumi karena dihadiri ribuan vendor dengan puluhan ribu produk baru yang siap mengokupasi hidup manusia di tahun tersebut. (Baca: Peranti Kian Canggih dan Simpel di CES 2015.)
Diadakan setiap awal tahun, produk-produk elektronika dari seluruh dunia muncul dan menandai sejarah kepintaran manusia. Tahun lalu semua produsen berlomba menunjukkan peranti-peranti komunikasi yang tersambung dengan Internet. Samsung menyebutnya "fakta ilmiah", bukan "fiksi-ilmiah", bahwa hidup manusia bisa terkoneksi dari satu titik ke banyak titik lewat "The Internet of Things". (Baca: Apple Tidak Masuk Jajaran Laptop Terbaik CES 2015.)
Agaknya tahun ini temuan itu tak terlalu berubah banyak. Bagja Hidayat dari Tempo mengikuti pameran "supermanusia" selama empat hari di kota kasino itu pada Senin, 5 Januari hingga Jumat, 9 Januari 2015.
Samsung, produsen elektronik terbesar asal Korea Selatan, masih mengusung "The Internet of Things" karena mereka menargetkan pada 2017 semua produknya tersangkut dengan jaringan Internet. Dari jaringan komunikasi itu, peranti komunikasi terkoneksi dengan alat-alat rumah tangga dan kendaraan.
Mercedes-Benz, produsen mobil asal Jerman, melalui CEO Daimler Dieter Zetsche dalam pidato prapameran mengumumkan bahwa mereka berhasil menciptakan mobil yang "bisa menyetir sendiri dan merekam keinginan rute pengemudi sekaligus membaca kondisi lalu lintas." Dieter menyebut mesin itu, mobil itu, sebagai "super manusia".
Robot menjadi tema yang menonjol pada pameran elektronika tahun ini, selain teknologi percetakan tiga dimensi yang sudah dikenalkan dalam pameran tahun lalu. CES Internasional kali ini lebih kepada memadukan peranti yang sudah ada. Misalnya, ada istilah baru "phablet", gabungan dari smartphone dan tablet. Ini bukan barang baru karena secara teknologi keduanya sudah dipamerkan sejak 2010.
Para produsen tersebut menggabungkan teknologi keduanya sehingga menelepon dan menyimpan data tak lagi dilakukan secara terpisah. Konsepnya sederhana: kian kabur sekat-sekat antar negara kian banyak manusia melakukan banyak perjalanan. Karena itu teknologi yang menemani mereka pun dibuat kian simpel dan mudah mengaksesnya tapi menampung segala kebutuhan sosial mereka.
BAGJA HIDAYAT| SATWIKA MOVEMENTI|CBS NEWS | MASHABLE
Berita Terpopuler
Diancam Bom, Kantor VoA Indonesia Gelap Gulita
Jokowi: Izin Penerbangan Bertahun-tahun Dibiarkan
2 Perusahaan Ini Setor Duit ke Budi Gunawan