TEMPO.CO, Las Vegas -Di Las Vegas, setiap awal tahun sejak 1967, dunia menyaksikan hal-hal baru dan ajaib dari kepintaran manusia menciptakan teknologi. Consumer Electronic Show (CES) menjadi panggung pameran elektronika terbesar di dunia yang menjadi referensi inovasi.
Tahun ini pameran digelar pada 6-9 Januari 2015, bertempat di enam hotel bintang lima di jantung negara bagian Nevada, Amerika Serikat, 15 menit perjalanan dengan mobil dari bandar udara internasional McCarran. (Baca: Supermanusia di CES 2015.)
Tahun ini, jumlah ruang pamer CES bertambah tiga persen dibanding tahun lalu yang "hanya" 191.380 meter persegi. Ada lebih 3.600 produsen elektronik yang memamerkan sekitar 20.000 produk yang baru keluar dari laboratorium-laboratorium uji coba. Dan itu tak hanya produk dari produsen-produsen besar. (Baca: Peranti Kian Canggih dan Simpel di CES 2015.)
"Pameran ini pusat panggung kemajuan teknologi dari para inovator, besar dan kecil," kata Gary Saphiro, Kepala The Consumer Electronic Association yang menyelenggarakan pameran itu, dalam pidato pembukaan CES 2015 pada Selasa, 6 Januari waktu setempat. (Baca: Apple Tidak Masuk Jajaran Laptop Terbaik CES 2015.)
Enam hotel yang menjadi tempat acara disesaki sekitar 160 ribu pebinis dan ahli keuangan yang datang dari 150 negara, yang mesti mendaftar secara online sejak dua bulan sebelumnya. Acara ini diliput oleh lebih dari 6.500 media massa.
Setiap produsen membawa masing-masing kelompok wartawan untuk meliput produk-produk mereka dan mewawancarai para eksekutif tentang produk-produk berteknologi tinggi yang mereka ciptakan. Juga para ahli keuangan dan teknologi yang datang untuk menganalisis kecenderungan teknologi dan ekonomi dari pameran ini.
Seperti kata Gary, dunia kini telah berubah dan sangat ditentukan teknologi informasi yang merambah ke seluruh dunia tanpa bisa dicegah dan menghilangkan sekat-sekat negara. Maka, katanya, kemajuan teknologi tak bisa dipisahkan dalam menentukan arah ekonomi bahkan politik di masa mendatang.
"Saya sudah tak sabar melihat dan mengabarkan teknologi-teknologi baru dari panggung pameran ini," kata Gary di panggung yang megah dengan layar cembung memenuhi separuh dinding ruangan.
Pameran tahun lalu menunjukkan banyaknya temuan di bidang telepon pintar yang dihela perusahaan-perusahaan besar semacam Samsung atau Lenovo. Telepon-telepon kian mengecil dengan kecepatan dan kapasitas mengakses dan menyimpan data kian besar.
Tahun ini telepon pintar masih mendominasi produk baru dan unggulan dengan menggabungkannya dengan tablet. Jadilah, istilah baru yang dikenal dalam CES kali ini adalah "phablet", akronim dari smartphone dan tablet atawa sabak digital.
Secara konsep, phablet bukan hal baru karena teknologinya hanya menggabungkan dua teknologi ke dalam satu benda. Maka telepon-telepon kian besar ukurannya, jam-jam tangan kini dilengkapi dengan kartu SIM yang terkoneksi dengan telepon atau sabak.
"Pertarungan bisnis ini sekarang adalah bagaimana mengakomodasi keinginan dan kebutuhan konsumen," kata Kevin Beck, analis senior kompetisi dan duta besar Lenovo.
Jika tahun lalu teknologi kesehatan dan olahraga mendominasi dan menjadi tren pameran, tahun ini bidangnya bertambah dengan mesin cetak tiga dimensi, teknologi kesehatan dan olahraga serta perlengkapan pakaian digital. Tahun ini diperkirakan penjualan pakaian digital diperkirakan tumbuh 15 persen dengan angka Rp 4 triliun.
Selain perlengkapan pribadi, sebagian besar ruang-ruang pamer juga diisi inovasi-inovasi "rumah pintar" dan "mobil pintar". "Ini kabar baik bagi produsen alat-alat rumah tangga," kata Mike Mierna, analis di Catagory Development Officers.
"Dan kabar buruk bagi manusia karena teknologi ini membuat kita 'pasang lalu lupakan'." Dengan alat-alat itu, penghuni rumah tak perlu repot memasak karena mesin dan internet menyambungkan dan menyediakan keinginan mereka dengan dunia nyata.
Karena itu Presiden dan CEO Samsung Boo-Ken Yoon serta Presiden Daimler, produsen mobil Mercedes-Benz, menjadi pembicara di hari pembukaan. Telepon pintar diperkirakan akan mendominasi penjualan tahun ini bergabung dengan teknologi rumah dan mobil pintar. Mercedes mengumumkan mobil yang bisa menyetir sendiri dan membaca lalu linta. "Mesin-mesin ini akan seperti supermanusia," kata Presiden Daimler Dieter Zetsche.
BAGJA HIDAYAT (LAS VEGAS)
Berita Terpopuler
Diancam Bom, Kantor VoA Indonesia Gelap Gulita
2 Perusahaan Ini Setor Duit ke Budi Gunawan
Jokowi: Izin Penerbangan Bertahun-tahun Dibiarkan