TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 13 pejabat di lingkungan pemerintah DKI Jakarta diduga menggunakan narkoba jenis morfin. Mereka kedapatan menggunakan morfin setelah diperiksa oleh Badan Narkotika DKI saat pelantikan ribuan pejabat di Monumen Nasional, Jakarta, Kamis, 2 Januari 2015.
"Ada yang menggunakan narkoba mengandung morfin," kata Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah, di kantornya, Sabtu, 10 Januari 2015. Morfin termasuk jenis narkoba hasil olahan opium atau candu mentah berupa serbuk putih. Konsumsi morfin biasanya dilakukan dengan cara dihisap atau disuntikkan.
Saefullah mengatakan institusinya bakal mendalami temuan tersebut. Jika positif menggunakan morfin secara berlebihan, maka ia tak segan-segan untuk menstafkan para pejabat tersebut. Sayangnya ia tak menyebutkan nama-nama pejabat tersebut. (Baca: Tahun Baruan, Djarot Minta Bantuan Ahok)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sudah mengultimatum para pejabat yang tertangkap basah menggunakan morfin. "Kalau mereka positif kena narkoba, kami tidak akan tunggu lami, copot dari jabatannya," kata mantan Wali Kota Blitar itu.
Djarot tidak serta merta langsung mencopot. Ia berencana mengadakan investigasi atas temuan Badan Nasional Narkotika DKI Jakarta itu. "Karena penyebabnya bisa terjadi karena banyak faktor," ucap Djarot.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, menyarankan Badan Kepegawaian Daerah untuk memecat pejabat yang menggunakan morfin. "Pecat saja, keluarkan," katanya.
ERWAN HERMAWAN
Baca Berita Terpopuler
Teror di Paris, Ini Cerita Warga Indonesia
Jokowi Tunjuk Budi Gunawan, Kapolri Cacat Bawaan
Teror di Paris, Al-Qaeda Klaim Bertanggung Jawab |
Calon Kapolri Budi Gunawan, Ruhut: Ujungnya Selfie
Jokowi Tunjuk Budi Gunawan Cepat, Mengapa?